
Namun, hal tersebut rupanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pelanggan lantaran cara penawarannya yang tidak baik. Menanggapi hal tersebut, VP Corporate Affairs Go-Jek Michael Say mengatakan bahwa pihaknya telah mendengar keluhan ini dan menekankan jumlah keluhan sudah menurun meski enggan menyebut angkanya.
"Paling penting human touchnya. Karena salah satu kegunaan fitur ini untuk driver agar mereka bisa mendapat pendapatan tambahan. Tapi dari sisi ini komplainnya sudah cukup menurun drastis," ujar Michael dalam temu media di Kantor Gojek, Pasaraya Blok M, Jumat (23/11).
"Kami juga melakukan sosialisasi menyerukan bagaimana menawarkan Gopay supaya tidak tersinggung," ucapnya.
VP Drivers Community Jaka Wiradisuria menambahkan bahwa pihaknya memastikan bahwa semua mitra akan mengetahui cara menawarkan topup Gopay tanpa ada paksaan dan ancaman.
"Kami pastikan mitra itu sadar. Dari yang baik menawarkan [topup] Gopay dengan sopan, tidak menimbulkan rasa gengges ga nyaman gitu dipaksa, atau di-cancel. Dalam hal ini coba menyampaikan apa yang penting pada akhirnya menyesuaikan bisa edukasi," kata Jaka pada kesempatan yang sama.
https://ift.tt/2DRFhe5
November 24, 2018 at 03:25AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2DRFhe5
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment