
Menteri Kebudayaan Italia Lucia Bergonzoni mengatakan pemerintah mempertimbangkan hal tersebut karena keputusan dan ketentuan peminjaman sebelumnya disepakati oleh menteri terdahulu, Dario Franceschini pada 2017. Padahal, saat ini para pejabat di lembaga itu telah berubah.
"Kami perlu mendiskusikan semuanya lagi, melihat keputusan museum bersangkutan, karena keputusan nasional tidak bisa menjadi nomor dua. Prancis tidak bisa memiliki segalanya," ucap Bergonzoni kepada Corriere della Sera, surat kabar Italia seperti dikutip dari AFP, Sabtu (17/11).
Menurutnya, meminjamkan seluruh lukisan da Vinci kepada Perancis tidak tepat karena maestro pelukis ini lebih dikenal sebagai orang Italia yang lahir di Vinci, Provinsi Firenze, Italia pada 1452. Namun, dia meninggal di Perancis pada 1519."Leonardo orang Italia, ia hanya meninggal di Prancis," kata Bergonzoni.
Di sisi lain, ia menilai peminjaman tidak membuat lukisan dari Italia menjadi bagian besar dari keseluruhan acara budaya yang akan diselenggarakan di Museum Louvre.
Selain peminjaman lukisan da Vinci, sebelumnya Museum Louvre sebenarnya pernah menyepakati peminjaman karya lukisan dari Raphel, master Renaissance lain. Pinjaman itu diberikan ke Museum Scuderi del Quirinale Roma untuk pameran dalam rangka peringatan 500 tahun kepergian Raphael pada 2020."Sebagian besar karya Raphael sudah ada di Italia. Paris mengatakan hanya bisa mendatangkan lukisan bergerak kepada kami, tanpa menentukan lukisan yang spesifik," pungkasnya.
(uli/stu)
https://ift.tt/2BeNLJR
November 18, 2018 at 02:47AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BeNLJR
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment