
Berdasarkan laporan Sensor Tower, Tik Tok berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$3,5 juta atau sekitar Rp50,8 triliun.
Dilansir dari CNN, aplikasi Tik Tok telah diunduh sebanyak 80 juta kali di Amerika Serikat kali dan hampir 800 juta di seluruh dunia. Angka ini belum termasuk pengguna Android di China.
ByteDance perusahaan di balik Tik Tok juga menghentikan Muscal.ly agar bisa merger dengan Tik Tok. Sejak itu, aplikasi ini mulai populer di Amerika Serikat.
TikTok menjadi jalan bagi ByteDance untuk ekspansi ke pasar Amerika dan menargetkan pengguna muda. Sebelumnya, aplikasi ini memang memiliki kesulitan untuk menggaet pengguna di luar China.
Facebook bahkan terusik dengan keberadaan TikTok. Bahkan Facebook meluncurkan aplikasi tandingan bernama Lasso pada awal bulan November. Sama seperti TikTok, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membagikan video pendek dengan musik dan efek kamera.
"Lasso belum diunduh banyak tapi Facebook belum memberikan kekuatan marketing. Facebook sepertinya ingin mengerti terlebih dahulu tentang rumus untuk pertumbuhan yang viral," ujar VP Mobile Research Apptopia Adam Blacker. (jnp)
https://ift.tt/2FEHXNS
November 24, 2018 at 01:45AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2FEHXNS
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment