
Pemberian hibah itu diumumkan oleh Direktur Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman, Abdullah al-Rabeea, dalam jumpa pers di Riyadh pada Rabu (28/11).
Dikutip AFP, bantuan Saudi datang ketika organisasi yang dibentuk pada 1950 itu tengah menghadapi krisis keuangan setelah Amerika Serikat memutuskan menyetop seluruh bantuannya.
UNRWA menghitung anggaran sebesar US$1,2 miliar (sekitar Rp17,4 triliun) untuk tahun 2018. Namun, ketika AS menghentikan bantuan, anggaran itu berkurang sebanyak US$446 juta (Rp6,4 triliun).
Sebelumnya, AS juga telah lebih dulu mengurangi sumbangan AS senilai US$65 juta dari total US$365 juta bantuan bagi UNRWA pada 2017.
Gedung Putih juga mendukung tuduhan Israel bahwa UNRWA membuat konflik Timur Tengah abadi, dengan mempertahankan ide bahwa sebagian besar warga Palestina adalah pengungsi yang memiliki hak kembali ke rumah mereka yang kini masih dikuasai Israel.
Tanpa AS, negara-negara seperti Uni Eropa, Kuwait, Qatar, Saudi, dan Uni Emirat Arab sepakat meningkatkan kontribusi bantuannya sebesar US$50 juta terhadap UNRWA untuk menutupi kekurangan.
Hingga kini, UNRWA memberikan bantuan kemanusiaan, pendidikan, hingga kesehatan bagi lebih dari lima juta pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Libanon, Suriah, dan Palestina. (rds/has)
https://ift.tt/2E2YWYu
November 29, 2018 at 12:53AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2E2YWYu
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment