"Kami sudah menerima Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika terkait hal ini [...] BOLT pastikan akan memenuhi kewajibannya kepada seluruh Pelanggan aktif Bolt, baik prabayar maupun pascabayar," jelas Direktur Utama PT Internux Dicky Mochtar, dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (28/12).
Sebelumnya, Ketua BRTI/Dirjen SDPPI Kemkominfo, Ismail MT menyatakan telah menghentikan penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk PT. Internux, PT. First Media, Tbk. dan PT. Jasnita Telekomindo. Sehingga ketiganya sudah tidak dapat lagi menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk layanan telekomunikasi.
Selanjutnya, Kementerian Kominfo meminta kepada operator telekomunikasi tersebut untuk menindaklanjuti tata cara pengembalian pulsa dan kuota milik pelanggan serta hak-hak pelanggan lainnya yang sekiranya masih ada di kedua operator.Sejak tanggal 21 November 2018, Kominfo memang telah meminta agar Bolt menghentikan pembelian pulsa (top up) dan menambah pelanggan.
Bolt menyebut bahwa pihaknya memberikan tawaran khusus bagi pengguna Bolt Home yang berada di wilayah yang terjangkau jaringan internet kabel First Media (homes passed Fixed Broadband Cable Internet First Media dari PT Link Net Tbk).
Kemunculan 28 gerai ini sekaligus menjawab keresahan pengguna Bolt soal nasib sisa kuota dan pulsa yang tiba-tiba lenyap.Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan tenggang waktu hingga akhir Januari bagi Bolt dan Jasnita untuk menyelesaikan kewajiban pengembalian pulsa dan kuota internet kepada pelanggan.
Penyelesaian kewajiban tersebut yakni berupa pengembalian pulsa dan kuota disamping melakukan pembayaran kepada pelanggan. (eks/evn)
http://bit.ly/2Aja9AS
December 28, 2018 at 11:46PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Aja9AS
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment