Tuesday, December 18, 2018

Ma'ruf Minta Setop Perdebatan Kotak Suara 'Kardus'

Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin meminta semua pihak tidak memperpanjang perdebatan soal kotak suara di Pemilu 2019 yang berbahan kardus atau karton kedap air. Menurut dia pemilihan kotak suara kardus sudah dibahas secara mendalam oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan DPR RI.

"Sebaiknya kita tidak meributkan hal itu. Apalagi waktu dibahas di DPR tidak ada protes-protes," ucap Ma'ruf saat ditemui di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (18/12).

Ma'ruf menjelaskan dengan sudah disepakati di DPR, berarti ada keputusan bersama dari kubu petahana dan oposisi. Selain itu, tambah dia, kotak suara kardus sudah terbukti tahan uji di berbagai perhelatan demokrasi yang digelar KPU.


"Dan sudah dipakai pada waktu pilkada-pilkada wali kota, bupati, maupun gubernur," kata Ketua MUI tersebut.

Sebelumnya, keputusan KPU menggunakan kotak suara berbahan kardus untuk Pemilu 2019 menimbulkan perdebatan publik. KPU beralasan kotak suara kardus menekan biaya hingga 70 persen.

Namun banyak pihak mrnyebut kotak suara dinilai rawan rusak dan tak sekuat kotak suara berbahan aluminium. Bahkan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut potensi kecurangan menjadi terbuka.


"Ada potensi-potensi kecurangan, potensi kesulitan yang dihadapi karena perangkat yang mendukung Pemilu 2019 ini atau kotak suaranya kemungkinan dalam keadaan tidak prima atau optimal," kata Sandi di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Senin (17/12).

Kasus kotak suara rusak muncul dari laporan KPU Badung, Bali. 2.065 kotak suara di Kabupaten Badung rusak terendam banjir. Akibatnya ribuan kotak suara itu tak bisa digunakan untuk Pemilu 2019.

"Iya, terendam air 2.065 kotak suara ditaruh di gudang (logistik)," kata Ketua KPUD Badung I Wayan Semara Cipta dikutip Detik.com, Senin.

Ma'ruf Minta Setop Perdebatan Kotak Suara 'Kardus'KPU menyosialisasikan kotak suara berbahan karton kedap air. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (8/12) lalu sekitar pukul 03.00 Wita. KPUD Badung baru menerima laporan dari polisi yang berjaga di kantornya pukul 06.00 Wita. Selain 2.065 kotak suara kardus, ada pula 110 bilik suara yang rusak.

Di Bantul, Yogyakarta, KPU telah menerima kotak suara berbahan kardus atau karton dari KPU RI. Namun, kotak suara untuk keperluan Pemilu 2019 itu rusak karena basah.

"Itu (rusak) karena basah pada saat pengiriman. Jadi saat pengiriman (dengan transportasi darat) itu kemungkinan terbuka kemasannya dan saat diterima kondisinya memang sudah tidak bisa digunakan," kata Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho di Bantul, dikutip Antara pada Minggu (16/12).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman menanggapi temuan itu. Arief menegaskan kerusakan tersebut bukan ukuran bahwa kotak suara yang belakangan disebut kotak suara kardus itu rentan rusak.

"Semua orang tidak bisa menghindar dari bencana alam seperti itu. Kotak suara ini disimpan di gudang dan gudang tenggelam karena banjir. Orang tidak bisa menghindar dari itu," ucap Arief di Kantot KPU, Jakarta, Senin.

Menurut dia, kotak suara karton itu rusak karena terendam banjir saat disimpan di gudang. Hal itu tidak bisa dijadikan tolok ukur bahwa kotak suara karton akan mudah rusak saat digunakan di Pemilu 2019. (dhf/ain)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2CjIQrJ
December 19, 2018 at 03:06AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2CjIQrJ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment