
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Harianto Widodo menyebutkan penurunan transaksi gadai Desember biasanya berkisar 0,5 persen dibandingkan bulan normal.
"Banyak orang menebus untuk Natal, terutama di daerah yang banyak merayakan Natal. Di daerah lain, jarang momentum liburan berdampak pada gadai," ujar Harianto kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/12).
Harianto mengungkapkan penurunan transaksi gadai pada akhir tahun merupakan pola tahunan. Penurunan serupa juga terjadi pada musim lebaran.
"Kalau lebaran bisa (turun) bisa sampai 4 persen (dibandingkan bulan normal)," ujar Harianto.
Menurut Harianto, transaksi gadai banyak digunakan untuk biaya usaha dan biaya sekolah. Maka itu, musim liburan biasanya bukan momentum untuk mendongkrak bisnis gadai.
Hariyanto menyebutkan jenis barang yang paling banyak ditebus jelang musim liburan Natal dan Tahun Baru adalah perhiasan emas dan kendaraan bermotor. Peningkatan transaksi tebus juga seiring kenaikan pendapatan akhir tahun pegawai, misalnya yang berasal dari bonus.
"Barang yang ditebus kebanyakan perhiasan karena masyarakat ingin mengenakannya pada perayaan Natal bagi yang merayakan," ujarnya.
Terkait kinerja sepanjang tahun, Harianto mengungkapkan tahun ini perusahaan masih melanjutkan proses transformasi. Dalam hal ini, termasuk ekspansi bisnis di luar pergadaian seperti tabungan emas maupun peningkatan pemanfaatan teknologi digital terkini.
"Transformasi ini sebagai suatu upaya peningkatan bisnis Pegadaian karena dinamika lingkungan di industri keuangan luar biasa perkembangannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Harianto optimistis perusahaan bisa mencapai target laba bersih tahun ini sebesar Rp2,7 triliun atau meningkat dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp2,5 triliun. Adapapun realisasi laba bersih per akhir November 2018 disebut Harianto telah mencapai Rp2,5 triliun. (sfr/lav)
http://bit.ly/2AhYmTh
December 27, 2018 at 12:33AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AhYmTh
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment