
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan Pertamina sebelumnya menjanjikan bakal memangkas harga BBM nonsubsidi seiring penurunan harga minyak mentah dunia.
Sebagai catatan, sejak awal Oktober 2018, harga minyak mentah dunia terus menurun akibat sentimen membanjirnya pasokan. Pada November 2018, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) tercatat US$62,98 per barel atau turun dari Oktober 2018, yaitu US$77,56 per barel.
"Janjinya (diturunkan) Januari. Kalau tidak ditepati kami panggil lagi," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Selasa (11/12).
Ia menyebut stok minyak Pertamina cukup untuk 18 hari. Artinya, sejak akhir November, perseroan telah membeli minyak mentah dengan tren harga baru.
Lebih lanjut ia menuturkan masih ada dua badan usaha penyalur BBM yang juga belum menurunkan harganya, yakni Shell dan ExxonMobile. Sementara, PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR Corporindo), Total, Vivo, termasuk PT Garuda Mas Energi telah menurunkan harga jual bahan bakarnya pekan lalu.
Pekan lalu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan perseroan masih mengkaji rencana penurunan harga BBM nonsubsidi.
"(Penurunan harga) itu kan keputusan bisnis. Kami akan mengambil keputusan (harga BBM) di saat yang tepat," tandas Nicke.
(sfr/bir)
https://ift.tt/2QHA2nq
December 11, 2018 at 11:46PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QHA2nq
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment