Kabar ini pertama kali terkonfirmasi ketika Early Rain Covenant Church memasang pengumuman bahwa polisi di wilayah barat daya Kota Chengdu mendatangi rumah para pemimpin dan anggota gereja dan menahan mereka pada Minggu (9/12) malam.
Mengutip Reuters, seorang penatua gereja yang menolak disebutkan namanya menyatakan lebih dari 100 orang telah ditahan.
Melalui sebuah video yang diunggah oleh para aktivis di China, terlihat sekelompok polisi berpakaian preman mengusir orang-orang pergi ketika akan beribadah.
Dalam rekaman tersebut, seorang polisi tertangkap kamera mengatakan akan membawa satu pria ke biro keamanan umum kota untuk diselidiki lebih lanjut.
Meskipun pada dasarnya konstitusi China menjamin kebebasan beragama, pemerintahan di bawah Presiden Xi Jinping memperketat pembatasan terhadap agama yang dianggap bertentangan dengan otoritas Partai Komunis.
Kini, hukum China mengharuskan semua tempat ibadah mendaftarkan diri dan tunduk pada pengawasan pemerintah. Namun beberapa gereja menolak mendaftarkan diri karena berbagai alasan, termasuk Early Rain Covenant Church.
"Saya khawatir aksi penahanan terhadap gereja-gereja Kristen tidak terdaftar pemerintah ini akan mendorong upaya pemerintah mendominasi masyarakat," tulisnya.
Seorang penulis terkenal serta anggota Early Rain Covenant Church, Zhang Xianchi, sendiri mengaku diingatkan polisi agar tak mengunjungi gereja.
Menurut pernyataan polisi tersebut, mengunjungi gereja tak terdaftar merupakan kegiatan ilegal, terlebih setelah pemimpin utamanya ditahan. (fey/has)
https://ift.tt/2Egk4tZ
December 11, 2018 at 01:28AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Egk4tZ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment