Berikut simpulan penyelidikan Saudi mengenai kronologi jurnalis pengkritik kebijakan Putra Mahkota tersebut hingga berakhir tewas dimutiltasi.
Perencanaan misi pembunuhan
Dimulai pada 29 September, "mantan" kepala intelijen memberikan perintah bagi "pemimpin misi" untuk membujuk Khashoggi kembali ke Arab Saudi. Jika bujukannya gagal, maka ia harus dipulangkan secara paksa.
Meski tak menyebut langsung nama mantan kepala intelijen yang dimaksud, belakangan ini nama Ahmad Al-Assiri yang baru saja dipecat disebut-sebut terkait dengan kasus ini.
"Pemimpin" yang ditunjuk tersebut kemudian membentuk tim berisi 15 orang untuk menjalankan misi Khashoggi.
Salah satu mantan kolega Khashoggi juga terlibat dalam pembunuhan itu karena memiliki hubungan baik dengannya.
Seorang mantan penasihat kerajaan Saudi kemudian mengumpulkan tim itu dan mengatakan bahwa Khashoggi "kemungkinan sudah dipilih menjadi ketua satu organisasi dan hidup mengasing dari kerajaan."
Selama ini, Khashoggi memang kerap dikaitkan dengan kelompok Muslim Brotherhood dan hidup mengasing di Virginia, Amerika Serikat, sejak 2017.
Mereka kemudian menyepakati bahwa rencana ini akan dieksekusi pada 2 Oktober, ketika Khashoggi dijadwalkan datang ke konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus dokumen keperluan pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.
Eksekusi
"Kepala tim memutuskan untuk membunuh korban jika negosiasi ini gagal," demikian bunyi pernyataan yang dirilis oleh jaksa penuntut, sebagaimana dikutip AFP.
Hingga akhirnya tiba tanggal 2 Oktober. Saat bernegosiasi, sempat terjadi pertengkaran fisik yang menyebabkan Khashoggi harus disuntik dengan obat dosis tinggi.
"Ia mengalami overdosis yang menyebabkan kematian. Semoga Allah memberkati jiwanya," tulis jaksa penuntut.
Cuplikan CCTV ketika Jamal Khashoggi memasuki gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul. (Courtesy TRT World/Handout via Reuters)
|
"Setelah pembunuhan terjadi, tubuh korban dipotong-potong oleh orang-orang yang melakukan pembunuhan, serta dibawa ke luar gedung konsulat," tulis jaksa.
Kemudian, seorang pria dalam tim itu mengenakan pakaian Khashoggi dan menyamar sebagai wartawan itu, kemudian keluar gedung konsulat.
Penyamaran ini dilakukan untuk mengalihkan tim penyelidik sehingga seakan-akan Khashoggi sudah meninggalkan gedung konsulat.
Menurut tim penyelidik, berbagai kamera di dalam konsulat dimatikan selama pembunuhan berlangsung.
Hingga kini, pihak berwenang Saudi sudah mendakwa 11 dari 21 tersangka. Jaksa telah menuntut hukuman mati bagi lima terdakwa yang diduga memberikan perintah serta mengawasi jalannya pembunuhan.
Pihak berwenang sedang melakukan pencarian terhadap seorang kolaborator lokal yang melarikan diri.
Sembari membeberkan fakta ini, jaksa Saudi tetap menekankan bahwa Putra Mahkota yang kerap dikritik Khashoggi, Mohammed bin Salman, sama sekali tak mengetahui mengenai rencana pembunuhan ini. (cin/has)
https://ift.tt/2zbDH2U
November 17, 2018 at 12:36AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2zbDH2U
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment