"Saya minta semua tahapan proses divestasi itu bisa diselesaikan dan sudah final kita harapkan sebelum akhir tahun 2018 ini, semuanya rampung," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Kabinet, Kamis (29/11).
Selain itu, Jokowi juga meminta laporan mengenai perkembangan beberapa masalah yang belum tuntas, meliputi penyelesaian isu lingkungan, masalah limbah, dan masalah tailing.
Jokowi juga meminta seluruh jajaran dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum untuk mempercepat penyelesaian isu perubahan kontrak karya menjadi Izin Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), kepemilikan saham pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Timika, serta hal-hal yang terkait dengan jaminan fiskal, perpajakan, royalti, stabilitas investasi.
Presiden menegaskan, proses divestasi PT Freeport Indonesia adalah langkah besar untuk mengembalikan mayoritas kepemilikan sumber daya alam yang sangat strategis ke pangkuan Ibu Pertiwi.
"Akan kita gunakan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, utamanya rakyat Papua," kata Jokowi.
Sebelumnya, Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Pemerintah Inalum Rendi Witular mengungkapkan perseroan telah mengantongi dana untuk pembelian saham tersebut. Raupan dana berasal dari penerbitan obligasi global senilai US$4 miliar atau sekitar Rop58 triliun yang telah cair per 16 November 2018 lalu.
(ulf/dea)
https://ift.tt/2rdngie
November 30, 2018 at 01:41AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2rdngie
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment