Hal ini ia katakan sebagai salah satu langkah konkret yang akan dilakukan Kemendikbud dalam menanggapi masalah intoleransi yang disinggung oleh Mendikbud Muhadjir Effendy dalam sambutannya di acara Pra Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 di Kantor Kemendikbud, Jakarta Pusat, Selasa (27/11).
"Misalnya juga memperkenalkan anak-anak kepada kebudayaan yang hidup di lingkungannya sendiri sehingga kepribadiannya akan tumbuh. Kalau sekarang fokus lebih banyak ke pelajaran-pelajaran yang kalau dulu Ujian Nasional, sehingga pelajaran kebudayaan kadang-kadang ya, kalau sekarang dibikin lebih ketat saya kira itu pesan Pak Menteri," ujar Himar di acara yang sama.
Kata dia, Kemendikbud dalam menghadapi masalah intoleransi memiliki mandat pelindungan dan membangun rasa saling pengertian melalui pendidikan.
Ia juga menekankan bahwa masalah intoleransi jangan hanya dipersempit sebagai persoalan antar agama. Karena, kata dia, praktik-praktik kebudayaan berbasis etnis lainnya juga memiliki konflik yang sama.
Selain itu, Hilmar menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia harus percaya pada keanekaragaman budaya yang bisa hidup saling berdampingan. Menurut dia hal ini sudah terjadi sepanjang sejarah Indonesia.
(ani/dea)
https://ift.tt/2SgVSLM
November 28, 2018 at 02:45AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2SgVSLM
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment