
Dilansir dari AFP, menurut pejabat yang namanya dirahasiakan, tinjauan keamanan tersebut didorong perilaku pendiri SpaceX, Elon Musk. Seperti yang diketahui, sebelumnya Musk mengirup ganja dan meminum wiski dalam podcast yang beredar di Internet.
Namun, NASA menolak untuk menanggapi dugaan tersebut. Tapi mereka menegaskan peninjauan akan dimulai tahun depan. Mereka pun akan fokus pada misi kru yang aman dan sukses meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
"Kami sepenuhnya mengharapkan mitra komersial untuk memenuhi semua persyaratan keselamatan tempat kerja dalam pelaksanaan misi dan layanan yang mereka berikan kepada rakyat Amerika. Seperti biasa, NASA akan memastikan mereka melakukannya."
Musk, yang juga CEO Tesla Motors, telah menghadapi peningkatan pengawasan atas perilakunya yang naik turun, termasuk merokok ganja selama wawancara podcast awal tahun ini. Dia pun sempat menyerang seorang pria yang terlibat dalam penyelamatan gua Thailand sebagai "pria pedo."
Menanggapi berita penyelidikan, SpaceX mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Boeing juga bersikeras bahwa budayanya telah menjamin integritas, keamanan dan kualitas produk.
"Sebagai mitra terpercaya NASA sejak awal ruang angkasa manusia, kami berbagi nilai yang sama dan berkomitmen untuk melanjutkan warisan kepercayaan, keterbukaan, dan keberhasilan misi kami." tulis juru bicara Boeing dalam email kepada AFP.
Baik SpaceX dan Boeing berencana untuk meluncurkan penerbangan pesawat tak berawak pertama mereka pada awal 2019, diikuti oleh penerbangan awak pertama di akhir tahun.
Sebaliknya, astronot dunia sekarang harus membeli tiket di atas pesawat antariksa Soyuz Rusia dengan biaya sekitar US$80 juta per kursi. (age)
https://ift.tt/2QUJccR
November 21, 2018 at 03:34PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QUJccR
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment