
Turki bahkan mengaku bingung CIA tak diadili karena simpulan mereka mengenai pembunuhan jurnalis pengkritik pemerintah yang terjadi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, tersebut.
"Saya tidak mengerti mengapa CIA tidak diadili di Amerika Serikat. Ini adalah pernyataan saya melihat penilaian mereka tentang siapa yang bersalah dan siapa yang tidak, dan siapa yang melakukan apa di konsulat Saudi di Istanbul," ucap Turki, Minggu (25/11).
Dalam laporannya, badan intelijen itu menyimpulkan bahwa Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), memerintahkan pembunuhan tersebut.
CIA menarik simpulan ini setelah menggali berbagai sumber intelijen, termasuk panggilan telepon antara Khashoggi dengan saudara Putra Mahkota yang juga menjabat sebagai Duta Besar Saudi untuk AS, Khalid bin Salman.
CIA juga disebut memiliki rekaman suara MbS ketika dia memerintahkan bawahannya untuk "membungkam" Khashoggi.
Dilansir Reuters, Turki menganggap laporan CIA tersebut belum tentu valid. Menurutnya, lembaga itu pernah mengeluarkan laporan intelijen yang tidak akurat, termasuk kesimpulan CIA bahwa Irak memiliki senjata kimia pada 2003 lalu.
Kesimpulan itu ditetapkan CIA sebelum Amerika Serikat menginvasi Irak.
"Itu adalah (kesalahan) yang paling mencolok dari penilaian yang tidak akurat dan salah, yang menyebabkan perang skala penuh dengan dampak ribuan orang terbunuh," ucap Turki yang merupakan mantan kepala intelijen Saudi sekaligus eks duta besar di Washington DC.
MbS terus disebut-sebut terlibat dalam konspirasi pembunuhan Khashoggi di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.
Meski sempat menampik, Saudi akhirnya mengakui bahwa koresponden The Washington Post itu tewas di dalam gedung konsulatnya. Namun, Riyadh menegaskan kerajaan tidak terlibat konspirasi pembunuhan tersebut.
Saudi menuturkan "operasi kasar" itu dilakukan oleh sejumlah pejabat intelijen di luar kewenangan mereka. Negara kerajaan itu sejauh ini telah menahan 21 tersangka. (rds/has)
https://ift.tt/2RfCfUe
November 26, 2018 at 11:30PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2RfCfUe
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment