Thursday, November 22, 2018

Pemerintah Buka Wacana Lelang Frekuensi 5G Pada 2022

Jakarta, CNN Indonesia -- Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan rencana untuk melelang frekuensi 5G dan menurunkan layanan broadband berbasis 5G (mobile dan fixed broadband) pada 2022.

Saat ini, Direktur SDPPI Denny Setiawan mengatakan pihaknya tengah membuat langkah-langkah menuju proses pelelangan tersebut.

"Kita tahun 2022 mungkin bisa melelang. Kok lama sekali? Ini rencana pesimisnya, mungkin bisa cepat kalau harmonis, ujar Denny saat ditemui di Kantor Indosat Ooredoo, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

Denny mengatakan rencana ini telah dimulai sejak 2017 ketika operator XL Axiata dan Telkomsel mulai menggelar uji coba teknologi 5G. Tahun lalu, XL mulai menggunakan frekuensi 15 GHz, sementara Telkomsel menggunakan frekuensi 72 GHz untuk uji coba 5G dalam ruangan.

Tahun ini tiga operator besar, yaitu Telkomsel, XL dan Indosat telah melakukan uji coba di luar ruangan menggunakan frekuensi 28 GHz. Telkomsel melakukan uji coba indoor dan outdoor frekuensi saat Asian Games XVII.

XL melakukan uji coba 5G di kawasan wisata Kota Tua dengan implementasi kota cerdas. XL menggunakan jaringan 5G untuk mengotomatisasi pengelolaan air, tong sampah, monitoring kota, hingga bike sharing.

"Kalau uji coba memang hampir semua operator sudah melakukannya. Termasuk Indosat. Tahun depan kita akan coba pita outdoor," imbuhnya.

Denny menjanjikan tahun depan pemerintah berencana menyusun dan mensosialisasikan draft kebijakan 5G. Draft ini akan berfokus untuk mendukung revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital. Pemerintah disebut berencana menguji coba pita frekuensi 26 GHz dan 3,5 GHz.

Di tahun 2020-2021, pemerintah akan memfinalisasi kebijakan dan regulasi 5G yang mengatur spektrum, model bisnis, dan Biaya Hak Penggunaan (BHP). Di tahun yang sama pemerintah juga merencanakan untuk uji coba 5G dengan menggunakan perangkat 5G komersil dan use case yang berkaitan dengan industri manufaktur 4.0.

Denny juga mengingatkan pentingnya melakukan benchmark dengan negara tetangga agar bisa mengukur penerapan 5G di negara-negara Asia Tenggara.

"Kita juga harus benchmark dengan negara di Asean. Jangan sampai kita kalah. Bola saja kita sudah kalah," ujar Denny. (jnp/evn)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2DPJQpt
November 23, 2018 at 01:19AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2DPJQpt
via IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment