Aksi tersebut bertujuan untuk menyadarkan peserta aksi Reuni 212 agar tidak dijadikan gerakan politik dan kampanye terselebung mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Bahwa panitia pelaksana Reuni 212 mayoritas tim sukses pasangan calon nomor urut 02. Dan kita lihat itu kampanye terselubung. Meski Prabowo Subianto tidak datang, itu sudah melihat itu memihak," kata Kapitra di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/11).
"Kita ingin kembalikan aksi itu kepada khitah. Kami keberatan aksi itu diselenggarakan," ujarnya.
Ia mengklaim aksi tandingan yang digagasnya bakal dihadiri 2 hingga 4 juta orang dari seluruh Indonesia, juga diikuti oleh para ulama dan kiai yang memiliki massa."Massa kami terdiri dari organisasi yang ikut, pesantren, pemilik pesantren kami sudah komunikasi, sampai Madura, NTB, dan mereka siap hadir beri pencerahan sesama umat Islam," ucap Kapitra.
Kapitra mengatakan sudah mengajukan izin kepada Polda Metro Jaya terkait aksi ini. Izin tersebut masih dalam proses
Kapitra menjamin aksi tandingan yang digagasnya tidak terafiliasi politik dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.Kapitra adalah calon legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun ia menjamin status calegnya tak terkait aksi tandingan.
Dia mengklaim aksi tandingan murni untuk menyadarkan sesama umat islam.
"Enggak ada. Kita enggak mau agama dibawa ke itu, lalu jadi rendah. Jadi, kalau mau dukung, dukung aja, kalau mau kampanye, kampanye aja," kata Kapitra.
"Enggak ada partai politik segala macam di belakangnya enggak ada," ujar dia melanjutkan.
(sah/wis)https://ift.tt/2BBQflR
November 28, 2018 at 10:54PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BBQflR
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment