"Pernyataan Trump dalam satu sisi mencerminkan bahwa dia mengatakan 'Saya akan menutup mata,'" ucap Cavusoglu kepada CNN Turki pada Jumat (23/11) seperti dikutip AFP.
Pernyataan itu diutarakan Cavusoglu merujuk pada ucapan Trump yang bersumpah tetap akan menjadi "mitra setia" Saudi meski dirinya didesak untuk bersikap lebih keras terhadap Riyadh terkait Khashoggi.
Cavusoglu mengatakan AS juga tak memberi tahu Turki soal rekaman percakapan antara Khashoggi dengan saudara Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang juga menjabat sebagai duta besar Saudi di Washington, Khalid bin Salman.
Pernyataan itu dilontarkan Cavusoglu sehari setelah surat kabar Turki melaporkan bahwa Badan Intelijen Pusat AS (CIA) memiliki rekaman di mana MbS memerintahkan untuk "membungkam Khashoggi."
Sebelumnya, Erdogan disebut-sebut mungkin saja bertemu MbS di sela-sela KTT G20. Jika terjadi, pertemuan keduanya menjadi tatap muka pertama antara Erdogan dan MbS sejak kasus pembunuhan Khashoggi terbongkar.
Meski sempat menampik, Saudi akhirnya mengakui bahwa koresponden The Washington Post itu tewas di dalam gedung konsulatnya. Namun, Riyadh menegaskan kerajaan tidak terlibat konspirasi pembunuhan tersebut.
Pembunuhan Khashoggi masih menjadi teka-teki bagi Turki, di mana kepolisian belum menemukan jasad pria 60 tahun itu.
Turki menyatakan ketidakpuasan atas cara Saudi menangani kasus Khashoggi. Ankara mengatakan akan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengusut tuntas kasus tersebut, jika hubungannya dengan Riyadh menemui jalan buntu dalam penyelesaian kasus Khashoggi. (rds/has)
https://ift.tt/2TDYqVJ
November 23, 2018 at 11:41PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2TDYqVJ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment