Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Subang, Ugit Sugiana mengatakan di festival ini akan ada banyak atraksi, di antaranya kemprung tarung yang meliputi arang-arang bubuka, kidung sari panggung, rancagan, solor gondan
"Yang paling ditunggu adalah atraksi wisata seni pumala dan badingkut. Juga ada atraksi wisata budaya kemprung tarung sisingaan," ujar Ugit dalam keterangan tertulis, Jumat (7/12).
Festival Sisingaan 2018 adalah atraksi pariwisata berbasis masyarakat yang banyak mengangkat unsur budaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Subang Ating Rusnatim pun sangat mendukung kegiatan tersebut. Apalagi, kata dia, sisingaan sudah merupakan seni tradisional khas Kabupaten Subang.
"Dengan digelarnya event ini adalah salah satu bukti pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan sisingaan sebagai atraksi seni pariwisata yang dapat menyejahterakan masyarakat," katanya.
Pemerhati dan pratisi seni budaya dari ISBI Bandung Nanu Munajar menjelaskan dalam sisingaan ini ada atraksi sesenggehan.
"Juga ada doa dan tausiah, serta ceramah budaya pariwisata oleh budayawan nasional KH. Maman Imanulhaq sebagai Ketua Masyarakat Sadar Pariwisata," jelas Nanu.
Dalam Festival Sisingaan 2018 ini rombongan yang terlibat di antaranya adalah Bonang grup, Budaya Mekar, Wargi Mekar, Tresna Wangi, Putra Saluyu yang tergabung dalam Grup Singa Kaler. Ada pula Mekar Budaya, Setia Wargi 8, Sinar Wangi Pajajaran, Putra Jaya, Mekar Jaya tergabung dalam Grup Singa Kidul.
Pada saat pertunjukan, lima grup Singa Kidul bersiap di Jalan Pramuka Sukamelang, dan lima grup Singa Kaler bersiap di Jalan Ujung Palabuan. Masing-masing grup akan bertemu di lapangan Pormas.
"Setelah bertemu, masing-masing grup Sisingaan Kidul dan Kaler membentuk formasi barisan pasukan. Di sanalah semua pertunjukan akan digelar," katanya.
Potensi Subang
Sementara itu Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan festival ini diadakan untuk memunculkan potensi pariwisata Subang.
"Festival ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Kali ini dengan penguatan pada materi acara yang lebih optimal. Tujuannya membentuk kemasan dan dukungan pada potensi daerah sebagai ciri khas," kata Giri.
Giri menambahkan, daya tarik pariwisata tidak selalu terletak pada keindahan dan kelengkapan fasilitas objek wisata. "Atraksi yang melibatkan sejumlah seniman tradisional merupakan sarana efektif untuk mendatangkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara," katanya.
Senada dengan Giri, Kabid Pemasaran Area I Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan realisasi dukungan Kemenpar pada kegiatan Festival Sisingaan cukup besar. Terutama dalam hal promosi dan pendampingan acara, mengkurasi, dan memviralkan di media sosial.
"Ini acara sangat meriah dan akan didatangi ribuan orang, pasti melebihi event sebelumnya. Semoga dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan pariwisata nusantara dan mensejahterakan masyarakat," ujar Wawan. (mid/mid)
https://ift.tt/2QhyNvK
December 08, 2018 at 02:17AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QhyNvK
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment