"Kita sering terkaget-kaget anak-anak muda kita mampu belajar secara mandiri. Mereka bisa tahu jauh lebih banyak melalui bantuan teknologi," kata Jokowi di Bogor, Sabtu (1/12).
Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan sekitar 44.720 orang guru anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam acara perayaan ulang tahun ke-73 PGRI sekaligus Hari Guru Nasional. Turut hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Koordinator Staf Khusus Teten Masduki, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi.
Jokowi menegaskan, peran guru harus lebih dari mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa. "Guru dituntut lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan lebih menyenangkan bagi siswa," ujarnya.
Artinya, lanjut Jokowi, ruang kelas kini bukan lagi satu-satunya tempat belajar. Namun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan profesi guru tidak bisa digantikan oleh mesin yang paling canggih sekalipun.
"Guru haruslah tetap guru. Guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun, secanggih apapun tidak bisa," imbuhnya.
Jokowi melanjutkan, mulai 2019 pemerintah akan menggeser program dan strategi pembangunan dari pembangunan infrastruktur menjadi program yang dalam memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM).
Ketika pembangunan SDM menjadi prioritas, lanjutnya, peran guru akan semakin strategis. Sementara itu, pemerintah telah mengalokasi sebesar 20 persen dari Anggaran Pendidikan dan Belanja Negara (APBN) saban tahun sebagaimana diamanatkan undang-undang
"Guru harus menjadi agen-agen transformasi penguatan SDM kita, menjadi agen-agen transformasi dalam membangun talenta-talenta anak bangsa. Sebagaimana topik acara hari ini guru dituntut untuk meningkatkan profesionalisme guru untuk menuju pendidikan abad 21," kata dia.
(Antara/ain)
https://ift.tt/2PbriRz
December 02, 2018 at 09:53AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2PbriRz
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment