Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia, Fuzi Harun, mengatakan bahwa salah satu tersangka ditangkap di Bedong, Kedah, karena diduga mengirim uang kepada salah satu sel JAD yang melakukan serangan di Jawa Tengah pada April 2017 lalu.
JAD dibentuk pada 2015 lalu. Puluhan anggota kelompok ekstremis asal Indonesia itu telah bersumpah mengabdi kepada ISIS. JAD bertanggung jawab atas sejumlah serangan teror besar di Indonesia sejak 2015 lalu.
Tujuh terduga teroris itu terdiri dari lima orang warga Malaysia, sementara dua lainnya warga Filipina.
Fuzi menuturkan satu tersangka berprofesi sebagai insinyur yang bekerja di sebuah perusahaan minyak dan gas.
Wanndy dikabarkan tewas akibat serangan udara ketika berperang bersama ISIS pada 2017 lalu.
Kepolisian Malaysia juga menahan seorang anggota Abu Sayyaf yang terlibat tiga penculikan di selatan Filipina dan Sabah.
"Tersangka terdaftar sebagai seorang individu yang dicari oleh Komando Keamanan Sabah Timur untuk membantu penyelidikan kasus-kasus kriminal di wilayah itu," kata Fuzi seperti dikutip Channel NewsAsia.
Selain itu, kepolisian juga menangkap dua terduga teroris lainnya yang diduga tengah merencanakan serangan di Negeri Jiran. Keduanya disebut menerima perintah langsung dari ISIS.
Sumber intelijen Malaysia mengatakan bahwa kedua tersangka itu berasal dari sel ISIS yang sama, tapi tak saling kenal.
Salah satu tersangka lainnya berusia 28 tahun dan bekerja sebagai penjual madu. Dia ditangkap di Kelantan.
Sementara itu, terduga lainnya yang berusia 35 tahun juga ditangkap di Kelantan. Dia dikabarkan berprofesi sebagai karyawan sebuah sekolah mengemudi.
"Tersangka itu diyakini telah menerima perintah dari warga Malaysia yang merupakan tangan kanan ISIS di Suriah untuk meluncurkan serangan-serangan ke tempat ibadah non-Muslim di Malaysia," kata Fuzi. (rds/has)
https://ift.tt/2B5UYum
December 11, 2018 at 12:23AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2B5UYum
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment