Saham dilirik lantaran peningkatan hasil investasi instrumen tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan instrumen lain. Ketua Bersama AAJI Wiroyo Karsono menjelaskan hasil investasi industri asuransi jiwa di instrumen saham tercermin dari kuartal III 2018 kemarin. Saat itu, pertumbuhan hasil investasi industri asuransi jiwa di saham mencapai 11,5 persen dari posisi kuartal III tahun lalu.
Pencapaian itu paling tinggi dari investasi lainnya, seperti; reksa dana yang hanya tumbuh 0,4 persen. "Kalau Surat Berharga Negara (SBN) dan deposito kan turun," ucap Wiroyo, Jumat (7/12).
Berdasarkan catatan AAJI, hasil investasi di deposito turun cukup signifikan sebesar 18,9 persen dan SBN minus 7,1 persen. Makanya, Wiroyo optimistis jika kondisi pasar saham terus positif maka bukan tidak mungkin jumlah investasi yang ditempatkan di saham akan diperbesar tahun depan.
"Mungkin porsinya juga bisa melebihi reksa dana," imbuh Wiroyo.
Pada posisi kuartal III 2018, porsi penempatan investasi di reksa dana sebesar 33,3 persen, kemudian saham sebesar 32,4 persen, lalu SBN sebesar 14 persen, dan deposito paling kecil hanya 9,3 persen.
Mengutip RTI Infokom, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun hingga posisi saat ini tercatat melemah 3,61 persen. Sementara, kalau dilihat dalam enam bulan terakhir menguat 6,52 persen. Namun, khusus hari ini ditutup di level 6.126 dengan penguatan tipis 0,18 persen.
Lebih lanjut Wiroyo menjelaskan secara keseluruhan hasil investasi per kuartal III 2018 anjlok 96,1 persen menjadi hanya Rp1,28 triliun dari kuartal III 2017 yang mencapai Rp32,52 trilliun.
"Penurunan tersebut karena kondisi pasar yang masih fluktuatif,"jelasWiroyo.
https://ift.tt/2UrVgEU
December 09, 2018 at 12:32AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2UrVgEU
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment