Seperti dilansir Reuters, aparat kepolisian memperkirakan saat ini ada 1500 orang pengunjuk rasa yang berkumpul di Paris. Mereka langsung terlibat bentrok dengan polisi di dekat toko perhiasan Cartier, tak jauh dari monumen Arc de Triomphe.
Aparat dikabarkan menyitas 28 bom molotov dan sejumlah peralatan seperti palu, stik baseball, dan bola-bola besi dari sejumlah pengunjuk rasa yang ditangkap.
Polisi anti huru-hara mencoba membubarkan massa dengan gas air mata. Namun, karena kalah jumlah, mereka terpaksa mundur menyelamatkan diri. Mereka juga menempatkan sejumlah kendaraan meriam air di sekitar Arc de Triomphe untuk menghalau massa.
Mereka memblokir jalan dan depot bahan bakar sejak hari pertama menggelar aksi demo pada 17 November lalu.
Sejak itu, banyak yang melanjutkan aksi blokade massa yang menyebabkan kemacetan dan kelangkaan bahan bakar menjelang musim libur. Peserta terus menggelar aksi protes setiap Sabtu.
Para pengunjuk rasa juga ternyata memiliki tujuan yang berbeda. Mereka bisa bersatu dan bergerak tanpa pemimpin. Padahal, aksi mereka digalang melalui media sosial.
Beberapa tetap menuntut diturunkannya pajak bahan bakar dan beban keuangan lain. Mereka menilai keluarga dengan penghasilan rendah harus menanggung beban ambisi Macron untuk mendorong reformasi dan membangkitkan perekonomian Prancis.
Mereka kecewa karena keputusan Macron menghapus pajak kesejahteraan bagi orang kaya, tak lama setelah memenangkan kursi kepresidenan tahun lalu. Selain itu, ada yang menuntut kenaikan upah minimum dan uang pensiun. (ayp/ayp)
https://ift.tt/2QmuRtK
December 09, 2018 at 12:37AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QmuRtK
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment