Harga saham perusahaan pelat merah sektor penerbangan dengan kapitalisasi pasar tercatat Rp5.177 triliun itu ditutup di level Rp200 pada perdagangan kemarin.
Namun, dalam perhitungan jangka panjang harga saham emiten berkode saham GIAA itu sudah melorot 30 persen sepanjang tahun ini dari semula Rp302. Level tertinggi harga saham Garuda tahun ini tercatat Rp336 pada 15 dan 19 Februari lalu, sementara level terendah terjadi pada 6 November sebesar Rp200.
Reli harga saham perusahaan terjadi setelah Garuda melalui anak usahanya, PT Citilink Indonesia, mengambil alih pengelolaan finansial dan operasional PT Sriwijaya Air dan PT Nam Air.
Langkah ini dilakukan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) Citilink dengan Sriwijaya Air dan Nam Air. Nantinya, seluruh aktivitas operasional dan finansial Sriwijaya Air Group akan berada di bawah pengelolaan KSO tersebut.
Dalam keterangan tertulis, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menyampaikan kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air Group memperbaiki kinerja operasi dan keuangan, termasuk memenuhi kewajiban terhadap pihak ketiga, termasuk Garuda Indonesia Group.
(lav/agi)https://ift.tt/2QH2xyb
November 15, 2018 at 05:11PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QH2xyb
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment