Wednesday, November 14, 2018

Jokowi Dorong Kesepakatan Perdagangan Bebas RCEP Rampung 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mendorong negara-negara ASEAN dan 6 mitra negara lainnya menyelesaikan perundingan perdagangan bebas dalam kerangka kerja sama ekonomi regional komprehensif atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada tahun depan.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua RCEP yang merupakan bagian dari KTT ASEAN di Singapura.

"Saya mengusulkan agar forum ini memperbaharui mandat kepada para menteri untuk menuntaskan perundingan ini tahun depan tanpa penundaan lagi," ujar Jokowi dikutip dari keterangan resmi, Kamis (15/11).


Jokowi menjelaskan perundingan panjang terkait skema perdagangan bebas tersebut sudah dilakukan sepuluh negara anggota ASEAN dengan enam mitra, yakni India, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru sejak KTT di Manila. Saat ini, menurut dia, delapan dari 21 bab perjanjian RCEP telah disepakati di antara negara-negara peserta.

"Sebagai koordinator perundingan RCEP, saya menilai bahwa kita berada pada the point of no return. Yang telah dicapai saat ini harus dijadikan modal menyelesaikan perundingan RCEP agar manfaat integrasi ekonomi dapat dirasakan 3,4 miliar masyarakat kita," terangnya.

Diakui Jokowi, perbedaan tingkat pembangunan dan kesiapan ekonomi masing-masing negara peserta menjadi penghambat penyelesaian perundingan perdagangan bebas tersebut. Namun, ia menekankan pentingnya RCEP di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.


"Ketegangan perdagangan dua ekonomi besar mulai menimbulkan dampak pada negara lain dan semakin banyak negara menempuh langkah pengamanan perdagangan seperti anti-dumping duties, countervailing duties, dan safeguard. Keadaan ini menegaskan pentingnya perundingan RCEP untuk diselesaikan segera," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini pun mengusulkan sejumlah parameter untuk menjadi pedoman dalam perundingan RCEP berikutnya. Pedoman tersebut dirangkum dalam empat kata kunci yakni fleksibilitas, rekalibrasi ambisi, disiplin, dan konkret.

"Fleksibilitas untuk mencapai konvergensi. Rekalibrasi ambisi untuk mengakomodir sensitivitas. Disiplin untuk mencapai target yang ditentukan. Kerja sama konkret dan sikap konstruktif untuk menemukan solusi atas perbedaan yang ada," jelas dia. (chri/agi)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2zWZv1x
November 15, 2018 at 02:45PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2zWZv1x
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment