Keindahan dan kisah di balik gagahnya Istana Gyeongbok juga menarik untuk digali, selagi tampil dalam busana tradisional Hanbok.
Tapi jika ingin menyelami budaya Korea Selatan lebih dalam, turis bisa bermalam di kuil-kuil Buddha di sejumlah lokasi jauh dari bising kota.Mengutip Lonely Planet pada Minggu (25/11), kegiatan bermalam di kuil atau yang disebut Templestay ini merupakan salah satu program yang diciptakan oleh Cultural Corps of Korean Buddhism.
Kesempatan bermalam di dalam kuil umumnya dibanderol dengan harga 50 ribu won (sekitar Rp640 ribu) per orang untuk dua hari satu malam.
Program ini dirilis sebagai wujud promosi pariwisata Korea Selatan.
Melalui program tersebut, turis dapat merasakan langsung ritual-ritual budaya di kuil, seperti upacara Buddha, meditasi hingga membuat lentera teratai dan tasbih.
Selain itu, turis juga akan dituntut melakukan diet sederhana dengan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung produk hewani maupun bumbu-bumbu tertentu, seperti yang dilakukan para biksu.
Terdapat 130 kuil yang ikut serta dalam program Templestay, dan 26 kuil di antaranya menerapkan program dalam Bahasa Inggris untuk turis mancanegara.
Salah satu di antara lokasi kuil dengan program Templestay meliputi Biara Gunung Buddha Sansa.
Pertengahan tahun ini, Sansa masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Templestay sendiri sudah mulai diterapkan sejak 2002 sebagai promosi budaya tradisional. Kala itu Korea Selatan dan Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Informasi mengenai program Templestay bisa ditemukan melalui situs https://eng.templestay.com/
(fey/ard)
https://ift.tt/2r7rsjx
November 28, 2018 at 12:42AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2r7rsjx
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment