Satriawan bahkan mencontohkan janji yang sarat akan politisasi terkait profesi guru ini. Tidak muluk-muluk, lanjutnya, para poltikus ini bahkan ada yang dengan berani menjanjikan bisa memberi guru gaji sebesar Rp 20 juta per bulan.
"Kita berpikir dalam kajian kita, ini adalah pernyataan yang asal bicara dan tanpa kalkulasi yang baik," kata dia di Gedung LBH, Jakarta Pusat, Minggu (25/11).
Pernyataan terkait Rp20 juta untuk gaji guru ini diungkapkan oleh salah satu politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang juga merupakan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Apalagi jika dihitung dari segi finansial, keuangan negara tak memungkin untuk membayar gaji guru sebesar itu setiap bulannya.
"Yang pertama dari segi perhitungan keuangan negara, bagaimana itu Rp20 juta per bulan, kita kan tahu bagaimana kondisi keuangan kita sekarang," kata dia.
Satriawan pun kemudian membuat hitung-hitungan terkait besaran gaji ini. Dia menyebut setidaknya negara harus menggelontorkan dana sebesar Rp46 triliun per bulannya atau setara Rp540 triliun dalam setahun untuk membayar gaji guru jika kelak dihargai sebesar Rp20 juta.
Tak hanya soal gaji, Satriawan pun mempertanyakan soal status guru yang bisa mendapat gaji itu. Sebab, kata dia, jenis dan golongan guru selama ini banyak dan tentu harus dipilih salah satu.
"Dari segi teknis administrasi, guru itu banyak, guru PNS, golongannya juga banyak, mulai dari 3A, 3B, 3C, 3D, jadi golongannya banyak, pangkat banyak, guru mana yang mau digaji Rp 20 juta," ucap dia.
(tst/dea)
https://ift.tt/2r5MG14
November 26, 2018 at 12:50AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2r5MG14
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment