Menurut dia, isu tersebut harus diklarifikasi oleh para relawan bahwa dirinya bukan bagian dari PKI selama masa kampanye Pilpres 2019.
"Kenapa sih di 2014 saya kalah (Kabupaten Bogor), ada apa? Karena isu-isu. Yang pertama ini sampai sekarang masih, ini perlu dijelaskan kepada masyarakat mengenai isu PKI," ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan banyak pihak yang menudingnya sebagai bagian dari PKI. Tudingan itu tidak tepat, kata Jokowi, karena PKI dibubarkan pada tahun 1965/1966 atau saat usinya masih empat tahun.
"Isu itu isu ngawur. Umur saya baru empat tahun. Apa ada PKI balita," ujarnya disambut riuh tepuk tangan relawan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat memperlihatkan foto hasil editan orang tak dikenal yang memperlihatkannya berada di dekat Ketum PKI DN Aidit yang saat berpidato di hadapan kader PKI pada tahun 1955.
"Lah kok saya ada di dekatnya. Saya belum lahir kok sudah ada di dekat podiumnya DN Aidit. Ini memang fitnah yang sangat brutal namanya, fitnah yang sangat ngawur," ujar Jokowi.
Terkait dengan tudingan PKI itu, Jokowi juga mengaku heran karena ada banyak pihak yang percaya. Hasil survei yang dilakukannya, Jokowi berkata ada sembilan juta orang percaya dia bagian dari PKI.
"Survei kita ada sembilan juta yang mempercayai ini. Ini yang harus diluruskan. Logikanya tidak masuk. Lahir saja belum sudah ada di dekat panggungnya DN Aidit, tidak masuk," ucapnya.
Hal kedua yang menjadi penyebab kekalahan, Jokowi menyebut terkait dengan tudingan sebagai antek asing. Ia menilai hal tersebut tidak benar.
Sebab, ia mengaku semenjak menjabat sebagai presiden berhasil menasionalisasi Blok Mahakam dan Blok Rokan. Bahkan, ia menyebut pemerintah di bawah kendalinya berhasil mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport.
"Antek asing, antek asing yang mana?" ujar Jokowi.
Terakhir, Jokowi mengaku kalah karena dituding mengkriminalisasi ulama. Ia mengaku tudingan itu juga tidak tepat karena dirinya menggandeng Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya di Pilpres 2019.
Jokowi menegaskan tiap hari bersama ulama dan tiap minggu menyambangi pesantren.
"Jangan seperti ini dong kalau membuat fitnah. Ini perlu dijelaskan, saya Muslim, bapak-ibu saya Muslim, kakek-nenek saya Muslim. Kriminalisasi ulama yang mana?" ujarnya.
Lebih dari itu, Jokowi mengaku sedih melihat cara berpolitik selama ini yang tidak beretika dan bertata krama.
"Saya sudah sabar empat tahun, sabar, sabar, sabar. Sudah empat tahun sabar, masa suruh sabar terus," ujar Jokowi.
"Itulah, hal-hal seperti itu yang perlu dijelaskan kepada masyarakat agar isu-isu hoaks seperti itu, fitnah seperti itu hilang dari persepsi dan pikiran-pikiran masyarakat," katanya.
Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh suara sebanyak 65,7 persen di Kabupaten Bogor saat Pilpres 2014. Sementara Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla hanya memperoleh 34,3 persen suara.
(panji/DAL)https://ift.tt/2Qph4BI
November 28, 2018 at 04:10AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Qph4BI
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment