
"Setelah penyerangan terhadap kapal militer Ukraina, (Rusia) telah meluncurkan agresi fase baru," ucap Poroshenko dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional pada Senin (26/11) malam.
Poroshenko mengatakan insiden yang terjadi di Laut Azov dekat Semenanjung Krimea itu "menunjukkan arogansi dan keinginan terbuka" untuk berkonflik.
Penahanan tersebut bermula ketika dua kapal AL Ukraina berukuran kecil dilengkapi meriam yang mengawal sebuah kapal tunda melintas di Laut Hitam dekat Semenanjung Krimea.
Angkatan Laut Rusia lantas siaga dan memblokir perairan dengan menempatkan kapal tanker dan kapal penjaga pantai di perairan itu.
Penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan ke arah kapal Ukraina dan melukai sejumlah pelaut.
Namun, menurut Ukraina, Rusia menembaki kapal setelah mereka memutuskan untuk putar balik.
Bentrokan angkatan laut Rusia dan Ukraina akhir pekan kemarin membuat relasi kedua negara bertetangga itu kembali tegang selepas Moskow mencaplok Semenanjung Krimea dari Kiev empat tahun lalu.
Dia menganggap status darurat militer diperpendek guna menghindari tumpang tindih dengan masa kampanye pemilihan umum.
"Kami harus segera memperkuat pertahanan kami agar dapat bereaksi cepat jika terjadi invasi," tuturnya seperti dikutip AFP.
Sejumlah oposisi Poroshenko menuding status darurat militer diterapkan guna menunda pemilihan presiden yang diperkirakan berlangsung Maret mendatang. (rds/has)
https://ift.tt/2DOAv0m
November 27, 2018 at 10:22PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2DOAv0m
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment