Wednesday, January 16, 2019

Pembangunan Jargas 2019 Dipangkas 17,45 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan jaringan gas bagi rumah tangga (Jargas) hanya 74.216 sambungan rumah tangga (SR) pada 2019, atau lebih rendah 17,45 persen dari realisasi tahun lalu 89.906 SR.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyebutkan target tahun ini juga lebih rendah dari target pembangunan jaringan gas sebelumnya yang sebesar 78.216 SR.

Adapun, total anggaran yang diperlukan untuk pembangunan sambungan rumah tangga tersebut mencapai Rp799,96 miliar atau turun Rp52,52 miliar atau 6,16 persen dari anggaran semula Rp852,48 miliar.

Anggaran diambil dari pagu Direktorat Jenderal Migas 2019 dari total yang mencapai Rp1,17 triliun.


"Pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di 17 lokasi kota/kabupaten," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (16/11).

Semula, pemerintah menargetkan untuk membangun jargas di 18 kota/kabupaten. Namun, dalam perkembangannya, pemerintah menghapus alokasi anggaran untuk pembangunan 4.000 SR di Kabupaten Bojonegoro karena sudah direalisasikan tahun lalu.

Jika dirinci, di Pulau Sumatera, pembangunan jargas akan dilakukan di Kabupaten Aceh Utara sebanyak 5.000 SR, Kota Dumai 4.300 SR, Kota Jambi 2.000 sambungan, dan Kota Palembang 6.000 SR.

Di pulau Jawa, jargas akan difokuskan di Kota Depok 6.230 SR, Kota Bekasi 6.720 SR, Kabupaten Karawang 2.681 SR, Kabupaten Purwakarta 4.180 SR, Kabupaten Cirebon 6.105 SR, Kabupaten Lamongan 4.000 SR, Kota Mojokerto 4.000 SR, Kabupaten Mojokerto 4.000 SR, Kabupaten Pasuruan 4.000 SR, dan Kabupaten Probolinggo 4.000 SR.


Di Pulau Kalimantan, jaringan gas rumah tangga akan dibangun di Kabupaten Kutai Kartanegara 5.000 SR.

Sisanya, di Pulau Sulawesi yaitu di Kabupaten Banggai 4.000 SR dan Kabupaten Wajo 2.000 SR.

Dalam laporan bertajuk '4 Tahun Kinerja, Realisasi Hingga 2018', Kementerian ESDM mengungkapkan jargas rumah tangga dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp90 ribu per bulan per keluarga.

Selain itu, jargas juga dianggap lebih praktis, bersih, dan aman dibanding dengan tabung LPG 3 kilogram (kg).


Total sambungan rumah tangga jargas sejak 2009 hingga akhir 2018 telah mencapai 463.619 SR. Sebelumnya, Kementerian ESDM telah menargetkan pembangunan 1 juta SR jargas pada 2023.

Selain pembangunan jargas, tahun ini kementerian juga menganggarkan pembagian konverter kit BBM ke bahan bakar gas untuk nelayan dan petani sebanyak 13.305 paket senilai Rp111,27 miliar. (lav)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VUJfIO
January 17, 2019 at 12:16AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2VUJfIO
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment