
Hal itu diungkapkan salah seorang petani, Anton Sudibyo dalam acara dialog dan ramah tamah dengan lima perwakilan desa di Kecamatan Blora pada Jumat (11/1).
Anton yang merupakan petani tebu juga meminta ada moratorium impor gula termasuk meminta pencabutan kartu tani yang lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan.
"Petani tebu bisa mati dengan mata mendelik pak, kalau impor gula terus dilakukan. Mumpung ada Pak Sandi, saya juga minta pencabutan kartu tani, tambah kuota pupuk bersubsidi," kata Anton.
Terkait dengan hal itu, Sandiaga mengatakan dirinya sudah menandatangani kontrak politik dengan para petani tebu di Lumajang, Jawa Timur. Salah satunya isinya adalah meyetop impor dan memberantas mafianya.
Dia menuturkan pihaknya mendesak agar seluruh pihak menyetop impor pangan saat petani panen. Impor pangan, kata Sandiaga, dapat melemahkan ekonomi.
"Seolah Indonesia tidak punya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Petani, nelayan mengeluhkan soal impor ini. Keluhan yang sama terus saya peroleh dari seribu titik lebih," katanya.
Sandiaga berkomitmen dia dan Prabowo Subianto akan menyetop impor pangan jika memimpin Indonesia kelak
Polemik
Polemik kebijakan impor sejumlah komoditas mencuat pada tahun lalu. Selain soal gula, komoditas beras pun menjadi kontroversi.
Sebelumnya, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso ngotot tak mau mengimpor beras. Ia mengatakan tak akan ikut campur dengan keputusan Kementerian Perdagangan yang ngotot ingin mengimpor beras.
Jika impor tetap dilakukan, ia mengatakan gudang Bulog tak akan digunakan sebagai tempat penampungan beras tersebut. Ia meminta beras impor ditempatkan di Kementerian Perdagangan saja.
"Tidak akan di gudang Bulog (ditempatkannya beras impor) tapi di kantor Kemendag," ucap Budi, Rabu (19/9). (asa/asa)
http://bit.ly/2QEr7iq
January 12, 2019 at 01:02AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QEr7iq
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment