Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menyusul video yang tersebar terkait penipuan call center di ATM. Video itu menunjukkan gambar nomor call center bank yang sebenarnya telah diganti dengan nomor lain.
"Jadi berkaitan dengan yang beredar di medsos ada yang men-syuting video salah satu bank, itu ada call center di situ. Jadi seandainya masyarakat kartunya tertelan, itu untuk komunikasi dengan perbankan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (4/1).
Argo menyarankan agar masyarakat tidak mengambil jasa orang lain untuk membuka blokir. Masyarakat diminta untuk langsung mengurus sendiri ke bank terdekat.
"Apabila ada di lingkungan ATM menawarkan jasa untuk membantu berkaitan dengan pemblokiran maupun untuk membantu mengeluarkan kartu, itu sebisa mungkin dihindari," jelas Argo.
"Jadi langsung saja datang ke bank dimana ATM itu diterbitkan kemudian ajukan pemblokiran," lanjut dia.
Argo menyatakan sudah ada laporan terkait penipuan itu. Ia juga dipastikan pihaknya akan segera memproses laporan yang masuk tersebut.
"Ada sudah kita share banyak sekali dan akan kita proses," jelas dia.
Sebuah video beredar di media sosial Instagram @Jakarta_terkini. Dalam video itu, tampak seorang warga yang kartu ATM miliknya tertelan. Warga tersebut refleks menelpon nomor yang tertera di dekat mesin ATM.
Ternyata nomor tersebut meminta nomor pin dari ATM yang tertelan itu. Pria di media sosial itu pun meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dan mengecek langsung ke bank jika terjadi keluhan. (CTR/end)
http://bit.ly/2R5R5QW
January 05, 2019 at 08:41AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2R5R5QW
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment