Ketua Umum INACA Askhara Danadiputra menjelaskan perusahaan penerbangan harus merogoh kocek lebih dalam berkisar 10 persen-16 persen apabila membeli avtur milik Pertamina di Indonesia. Sebaliknya, jika maskapai mengisi avtur di luar negeri, harganya jauh lebih murah.
"Pertamina kalau di luar negeri itu memberikan harga lebih murah sekitar dua persen dibandingkan dengan pesaingnya ke maskapai nasional. Jadi, perbedaan harganya dengan di Indonesia bisa sampai 16 persen," ujarnya, kemarin.
Sejumlah pelaku usaha di sektor penerbangan disebut telah berdiskusi dengan Pertamina terkait hal itu. Namun, perusahaan migas pelat merah tersebut mengaku kebijakan itu dilakukan karena bisnis avtur di luar negeri sangat kompetitif.
"Pertamina dibandingkan Shell misalnya, jauh lebih kompetitif di internasional kalau sama-sama misalnya diberikan ke maskapai Sriwijaya Air di Singapura," terang Ari.
Seperti diketahui, pembelian avtur menjadi penyumbang komponen cukup besar, yakni mencapai 40 persen-45 persen dari total beban biaya operasional maskapai penerbangan. Tak heran, naik dan turunnya harga tiket akan bergantung dengan harga avtur.
"Kalau Pertamina bisa menurunkan kami juga akan menurunkan (harga tiket)," tutur Ari.
Ari melanjutkan pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berinisiatif untuk berdiskusi lebih lanjut masalah terkait dengan Pertamina pada hari ini, Rabu (16/1).
Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com melalui salah satu aplikasi yang menjual tiket penerbangan, Lion Air menjual tiket dari Jakarta ke Singapura hanya Rp500 ribu, sedangkan dari Jakarta ke Batam menyentuh angka Rp1,4 juta.
Maskapai lainnya, Batik Air menjual tiket Jakarta-Singapura sebesar Rp900 ribu dan untuk rute Jakarta-Batam mencapai Rp1,79 juta. Padahal, waktu tempuhnya sama, yaitu 1 jam 45 menit.
Menanggapi hal itu, External Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita Pertamina bilang selalu mempertimbangkan harga pasar yang diterapkan dalam suatu negara dalam menentukan harga jual produk avturnya.
Selain itu, proses distribusi dan nilai tukar mata uang di negara itu juga akan menentukan harga jual avtur perusahaan.
"Sehingga, avtur di setiap bandara tidak bisa langsung diperbandingkan karena tidak apple to apple," tandas Arya.
Pertamina juga selalu bekerja sama dengan perusahaan avtur lain setiap melakukan penjualan di luar negeri. Hanya saja, perusahaan pelat merah ini selalu memilih mitra kerja yang memiliki fasilitas dan infrastruktur sesuai standar Pertamina.
(aud/bir)
http://bit.ly/2AMMb1k
January 16, 2019 at 09:53PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AMMb1k
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment