Friday, January 4, 2019

BMKG Pertanyakan Keraguan Ahli Soal Erupsi Anak Krakatau

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rachmat Triyono mempertanyakan komentar para ahli yang membingungkan masyarakat soal tsunami Selat Sunda dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Sebelumnya, ahli meragukan pernyataan BMKG yang menyebut tsunami Selat Sunda disebabkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau.

"Getarannya setara dengan M 3.4 dan jelas di titik Krakatau," ujar Rachmat, Sabtu (5/1). Dia menyebut bahwa telah ada dua alat bukti cukup yang menjadikan Gunung Anak Krakatau sebagai 'tersangka' tsunami Selat Sunda.

"Sampai sekarang Krakatau masih meletus, apakah ini masih diragukan karena ulahnya menimbulkan tsunami?" ujar Rachmat.

Hingga saat ini, Gunung Anak Krakatau masih terus mengalami erupsi. Warga pun masih diimbau untuk tidak beraktivitas pada radius sekitar 5 kilometer dari kawah.

"Para pakar sebaiknya jangan memberikan komentar yang malah membingungkan masyarakat," tegas Rachmat.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya ahli vulkanologi Surono mengatakan bahwa Gunung Anak Krakatau masih terlampau kecil untuk menimbulkan letusan yang mengakibatkan tsunami. Dia meragukan adanya hubungan antara tsunami Selat Sunda dengan letusan Gunung Anak Krakatau.

"Saya tidak percaya bahwa letusan Anak Krakatau bisa menimbulkan tsunami, enggaklah. Ibunya iya. Waktu itu sudah tinggi dan besar, letusan itu dahsyat sekali," ujar Surono di Jakarta, Kamis (3/1).

Menurutnya, aktivitas letusan yang terjadi di Gunung Anak Krakatau adalah hal yang biasa. Wajar bagi gunung berusia muda untuk mengeluarkan letusan-letusan untuk membentuk dirinya menjadi gunung yang utuh. (asr/asr)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2FaZ4FW
January 05, 2019 at 06:20PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2FaZ4FW
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment