Lasmi, dalam laporannya hanya menyebut dua nama oknum mafia bola beserta barang bukti. Mereka adalah Mr P (Priyanto) dan Miss T (Anik Yuni Artikasari) yang dianggap telah menipu Lasmi.
"Saya juga syok karena ada nama Pak Johar [Anggota Exco PSSI, Johar Lin Eng]. Karena dia orang yang saya percaya di Jateng. Beliau adalah Exco PSSI dan panutan saya, ternyata malah jadi tersangka," kata Lasmi usai memenuhi panggilan Komdis PSSI di Jakarta, Selasa (8/1).Selain Johar Lin Eng, Satgas Anti-Mafia Bola bentukan Polri menetapkan lima tersangka pengaturan skor di Liga 3. Mereka adalah Priyanto (P), Anik Yuni Artikasari (T), Dwi Irianto (DI), dan terakhir Nurul Safarid (NS).
Meski keterangan turut andil membongkar praktik mafia bola di tubuh PSSI, Lasmi mengaku pasrah terhadap ancaman hukuman yang akan dikeluarkan Komdis PSSI.
Lasmi Indaryani (kiri) kaget Johar Lin Eng jadi tersangka pengaturan skor. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
|
Lasmi menilai, mafia bola yang berlindung di balik jabatan PSSI mampu menipu politikus seperti yang dialami ayahnya, Budhi Sarwono, yang juga menjabat Bupati Banjarnegara.
"Kan banyak yang bilang sepak bola ditunggangi politik. Tapi yang saya rasakan sekarang politik dikadali mafia bola," kata Lasmi kepada wartawan.
Lasmi diangkat sebagai manajer Persibara setelah sang ayah dilantik sebagai Bupati. Sejak itu, ia mengaku mendapatkan banyak desakan dari masyarakat Banjarnegara yang menginginkan klub kebanggaan kota mereka, Persibara naik kasta."Jadi bukannya gampang dibodohi, tapi karena seperti diancam secara halus. Ibaratnya kalau tidak ikuti aturan mereka, ya tim saya yang jadi korban." (TTF/nva)
http://bit.ly/2CVbHTd
January 09, 2019 at 03:57AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2CVbHTd
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment