Monday, January 7, 2019

Hoaks Surat Suara, Andi Arief Tak Disanksi Demokrat

Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat menyatakan tidak akan memberi sanksi terhadap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief atas cuitannya terkait tujuh kontainer surat suara sudah tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara. KPU sudah menyatakan kabar soal surat suara sebanyak 7 kontainer sudah tercoblos itu sebagai hoaks.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan tidak ada masalah dari cuitan Andi itu. Sebab, cuitan itu dinilai sebagai cara untuk menghentikan isu yang beredar melalui rekaman suara tersebut.

"Demokrat merasa tidak ada masalah di situ, dan tentu kalau tidak ada masalah kenapa dikasih sanksi?" kata Hinca di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (7/1).

Menurut Hinca, seharusnya yang dipersoalkan adalah rekaman yang beredar karena telah membuat kegaduhan. Apa yang dilakukan Andi dianggap tak membuat kegaduhan di tengah publik.

"Partai Demokrat menyatakan tidak menimbulkan kegaduhan sama sekali. Itu soal twit saja. Anda boleh mentwit, semua boleh mentwit. Sama sekali tak ada gaduh. Mana gaduhnya?" ujarnya.

Partai Demokrat, kata dia, juga siap memberi bantuan hukum atas kasus Andi yang kini telah dilaporkan ke Bareskrim Polri. Namun, dia pun meminta agar aparat kepolisian juga mengusut tuntas rekaman itu.

"Bahwa apa yang di twit oleh Andi Arief bukan sesuatu yang membuat atau yang dituduhkan menyebar hoaks. Karena hoaksnya sendiri bukan itu. Hoaksnya sendiri adalah rekaman yang memang sekarang harus dibuktikan," kata dia.

Selain itu, Hinca mengklaim kasus cuitan Andi tidak akan mengganggu citra Demokrat. Karena, sekali lagi baginya apa yang dilakukan Andi adalah bentuk peringatan.

Publik sempat digegerkan dengan cuitan Wasekjen Demokrat Andi Arief soal kabar ada tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos untuk calon pasangan nomor urut 01.

Namun setelah dilakukan pengecekan langsung, KPU menyatakan kabar itu hoaks. KPU juga menyebut surat suara untuk Pemilu 2019 belum dicetak dan masih dalam proses tender.

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tantowi mencibir cuitan itu sudah didesan Andi Arief agar tak terciduk proses hukum terkait hoaks.

"Memang pilihan katanya sudah didesain, sudah dipikirkan secara matang agar dia tidak dituduh menyebarkan hoaks. Jadi itu memang sudah dia pikirkan secara matang pilihan kata-katanya. Ada katanya, ada 'minta tolong', itu bagian dari strategi saja," tutur Pramono di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (4/1). (swo/osc)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2scbxkj
January 08, 2019 at 04:39AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2scbxkj
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment