Ketua KPU RI Arief Budiman pihaknya lebih ingin memperlihatkan soal logika paparan visi tentang Indonesia dari para kandidat.
"Ini bukan seperti ulangan. Ini yang diminta bukan sekadar menjawab satu tambah satu sama dengan dua, dua tambah dua sama dengan empat, bukan begitu. Tapi logika untuk merangkai, menjelaskan sebetulnya Indonesia ke depan bagaimana. Untuk sesi kali ini yang dibahas empat itu. Hukum, korupsi, terorisme, dan HAM bagaimana," ujar Arief usai pelantikan Komisioner KPU kabupaten/kota se-Sumatra Selatan di Hotel Horison Ultima Palembang, Senin (7/1).
Meski pertanyaan sudah dipersiapkan dan diberitahukan kepada masing-masing pasangan calon, lanjut Arief, pihaknya menyadari betul bahwa digelarnya debat harus tetap mengedepankan unsur perdebatan dan beradu ide antarpasangan calon."Yang kita beberkan itu kisi-kisi dari materi yang akan diperdebatkan. Ada 20 pertanyaan yang diberikan kepada masing-masing pasangan calon yang harus dipahami dengan baik. Namun nanti saat debat, kita enggak tahu mana yang akan ditanyakan karena semuanya [pertanyaan] muncul dari masing-masing pasangan calon," ungkap dia.
Arief beralasan, debat yang sudah diatur ini agar jalannya perdebatan bisa berlangsung positif dan menjadi referensi masyarakat untuk memilih, mana pasangan calon yang sesuai pilihan masing-masing.
"Debat ini nanti kan jadi referensi pemilih, makanya harus dijawab dengan baik dengan persiapan yang matang. Visi, misi, dan program kandidat yang mana yang sesuai dengan pemilih," ungkap dia.Sebelumnya, Arief menyatakan pihaknya berkaca pada pengalaman debat-debat sebelumnya yang memiliki pertanyaan-pertanyaan yang terlalu mendetil dan sangat merinci hingga berkesan menjatuhkan salah satu pasangan kandidat pemilu. Dirinya pun menegaskan tidak menginginkan ada pertanyaan lain selain yang sudah disiapkan oleh KPU sebagai penyelenggara debat.
(idz/arh)
http://bit.ly/2H1imiQ
January 08, 2019 at 12:19AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2H1imiQ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment