Friday, January 4, 2019

Korban Tsunami di Lampung Bakal Direlokasi di Dua Tempat

Lampung, CNN Indonesia -- Pemerintah daerah Lampung Selatan telah memiliki lokasi yang direncanakan akan jadi tempat relokasi warga korban tsunami Selat Sunda.

"Ada dua tempat yang sudah diincar Pemda saat ini, tempat itu yang nantinya akan dijadikan lokasi relokasi untuk warga yang terdampak tsunami," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Selatan, Wahidin Amin, Jumat (4/1).

Wahidin mengatakan dua lokasi tersebut terletak di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, dengan luasan sekitar dua hektar, serta di dekat eks Hotel 56 Kalianda dengan luasan lima hektar.

Lahan di Desa Way Muli dipilih berada di dataran yang lebih tinggi dan agak jauh dari bibir pantai. Sedangkan lahan kedua diketahui sudah jadi aset pemerintah daerah.


"Kedua lokasi yang akan dijadikan untuk relokasi, saat ini kami masih fokus pada tanggap darurat bencana. Sedangkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi ini, akan memakan waktu panjang sekitar dua tahun," kata Wahidin.

Wahidin menyebut untuk merelokasi warga Desa Way Muli dan Kunjir yang menjadi korban terdampak tsunami hingga rumahnya hancur, bukan perkara mudah.

Ia menyebut akan mendiskusikan lebih lanjut rencana relokasi dengan warga yang menjadi korban tsunami.

"Ya inikan mengenai mata pencaharian mereka (korban), sebab sebagian dari mereka ini berprofesi sebagai nelayan. Pastinya, mereka akan meminta daerah yang jadi relokasinya itu tidak jauh dari pantai," kata Wahidin.

Sementara itu untuk warga yang mata pencahariannya di luar menjadi nelayan, kemungkinan akan direlokasi ke wilayah Kalianda.


Akan tetapi, Wahidin mengatakan Pemda masih belum memutuskan mengenai lokasi lebih lanjut yang akan dijadikan sebagai tempat relokasi bagi korban.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, I Ketut Sukerta juga mengatakan hal senada.

Saat ini, disebutnya, pemerintah daerah masih menyelesaikan administrasi dari lokasi lahan seluas 2 hektar yang ada di Desa Way Muli.

"Jadi secara administrasi, harus ada hibah dari desa ke pemerintah daerah. Oleh karena itu, saat ini kita masih menyelesaikan hal itu terlebih dulu," kata Ketut. (zai/end)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VxH6Tl
January 05, 2019 at 06:38AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2VxH6Tl
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment