
Melalui pernyataan yang dirilis pada Selasa (8/1), MGM Media membantah sejumlah poin yang dituduhkan kepadanya.
MGM Media merupakan perusahaan yang membuat pemberitaan tentang selebriti Korea di Star Focus, majalah resmi Asosiasi Aktor Film Korea dan Federasi Jurnalis SNS Korea.
"MGM Media tidak pernah memproduksi "koleksi bergambar BTS yang menggabungkan foto-foto para anggota" yang menurut Big Hit kami lakukan," tulisnya dalam pernyataan itu.
Lebih lanjut, mereka mengatakan bahwa pihak Big Hit telah membuat argumen tanpa bukti terkait pemuatan foto BTS tanpa konten artikel tertentu. Pasalnya, MGM Media mengungkapkan bahwa edisi majalah yang dituduhkan baru akan dipublikasikan pada 15 Januari mendatang.
Perusahaan itu pun menegaskan bahwa konten yang digunakan untuk tujuan peliputan dibuat secara langsung atau diperoleh melalui prosedur yang tepat.
"Star Focus diproduksi dengan keringat dan semangat wartawan yang menghabiskan setiap hari menulis dengan tenang. Selanjutnya, kami sekali lagi menyatakan bahwa MGM Media akan menyumbangkan keuntungan dari edisi khusus mendatang dari Star Focus, seperti yang telah kami lakukan secara terus menerus sejak edisi pertama," tambahnya.
Tak luput, mereka pun menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat kontroversi dan kesalahpahaman.
"Kami berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk mengatasi kesalahpahaman dengan Big Hit Entertainment dengan lancar. Sekali lagi, kami merasa menyesal telah mengkhawatirkan banyak penggemar dan mereka yang terkait langsung dengan masalah ini. Kami akan kembali dengan artikel yang lebih baik. Terima kasih," tutupnya.
Pada akhir pekan lalu, Big Hit Entertainment menggugat MGM Media atas pelanggaran hak cipta terhadap nama dan foto boyband tersebut. Dalam situs resminya, Big Hit menegaskan bahwa ini bukan kali pertama MGM Media melakukan pelanggaran.
"Kemarin, Jumat (4/1), Big Hit Entertainment mengonfirmasi bahwa MGM Media membuka pra-penjualan untuk Majalah Star Focus melalui Kyobo Bookstore, Aladin, dan Yes24. Publikasi tersebut mencantumkan buku foto BTS (berjudul) BTS Special in Depth, DVD, dan kartu foto sebagai bonus," tulis pernyataan agensi boyband pencetak hit "IDOL" itu.
Agensi juga menyampaikan bahwa pihak MGM Media belum mengantongi izin penggunaan sejumlah barang yang menampilkan gambar dan nama BTS tersebut. Dengan kata lain, MGM Media melakukan pelanggaran hak cipta.
Sebelumnya, kedua pihak sempat bertemu di meja hijau atas gugatan terkait publikasi yang melanggar hak cipta ini. Pada November 2018, Big Hit mengajukan larangan dan penerbitan buku foto Star Focus BTS History in Depth yang coba diterbitkan oleh MGM Media pada Desember 2018.
Pelarangan itu dilakukan lantaran tak adanya izin yang dikantongi MGM media untuk mempublikasikan. Terlebih, publikasi tak mencantumkan konten artikel, melainkan hanya montase foto anggota BTS.
"Departemen urusan sipil ke-51 dari Pengadilan Distrik Selatan Seoul mengakui bahwa MGM Media berusaha untuk menggunakan gambar dan nama anggota BTS secara komersial dan terlibat dalam persaingan tidak adil dengan mengeksploitasi daya tarik BTS," tulis pernyataan itu lebih lanjut, dikutip dari Soompi.
Pengadilan menyatakan bahwa MGM tidak boleh mencetak, mengikat, memproduksi, menyalin, mendistribusikan, menjual, atau mengekspor bentuk-bentuk publikasi menggunakan gambar atau nama anggota BTS tanpa izin. Jika perintah ini dilanggar, MGM harus membayar uang kompensasi sebesar 20 juta won atau sekitar Rp254,7 juta per hari. (agn/end)
http://bit.ly/2QCzyLc
January 10, 2019 at 12:00PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QCzyLc
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment