Wednesday, January 9, 2019

Pelempar Molotov Terekam CCTV Rumah Wakil Ketua KPK

Bekasi, CNN Indonesia -- Orang-orang tak dikenal terekam kamera pengintai atau CCTV saat melempar bom molotov ke rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Syarif.

"Benar ada dua orang yang terekam CCTV menggunakan sepeda motor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (8/1).


Argo menuturkan dua orang tak dikenal itu menggunakan helm yang penuh menutupi kepala masing-masing (full face). Mereka datang dari arah kanan dari kediaman Laode yang berlokasi di Kalibata, Jakarta Selatan.

"Kemudian mereka berhenti dan melemparkan barang bukti berupa botol berisi cairan yang mudah terbakar sebanyak 2 kali," terang Argo.

Pada lemparan pertama, botol tersebut mengenai tembok lalu jatuh dalam keadaan utuh dan tidak pecah terbakar. Sementara bom molotov kedua pecah dan terbakar setelah dilempar.

Untuk itu polisi akan melakukan pemeriksaan terkait CCTV yang menjadi barang bukti. Setidaknya ada dua rekaman CCTV yang diamankan petugas, yakni dari CCTV milik Laode dan milik tetangganya.

"Yang milik Laode belum diserahkan ke kita karena langsung dibawa IT dari KPK, sementara yang satunya sudah kita serahkan ke inafis," ujar Argo.

CCTV Merekam Dua Orang Pelempar Molotov ke Rumah LaodeBagian tembok rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif yang terlihat hangus, setelah kejadian pelemparan botol bom molotov oleh orang tidak dikenal pada pukul satu dini hari, Rabu 9 Januari 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Ketua RT Kediaman Laode Sebut Wilayahnya Ada Patroli Keamanan Berkala

Sementara itu, warga-warga yang tinggal di sekitar kediaman Laode mengaku tidak melihat sama sekali orang mencurigakan memasuki lingkungannya pada waktu kejadian. Padahal warga sekitar rumah Laode sudah memberlakukan penjagaan berkala di lingkungan Kalibata Selatan.

Ketua RT01 RW03 Makmun Ashari mengatakan insiden pelemparan bom molotov di rumah Laode ini pun merupakan tindakan yang baru pertama terjadi di wilayah tempat tinggal mereka. Selama ini, klaimnya, wilayah tersebut aman karena penjagaan berkala secara swadaya oleh masyarakat maupun petugas kepolisian.

CCTV Merekam Dua Orang Pelempar Molotov ke Rumah LaodeLaode M Syarif. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
"Ada lah patroli-patroli dari polsek, keamanan kelurahan," kata Makmun saat ditemui di kediamannya, Rabu (9/1).

Selain itu, Makmun mengklaim belum ada laporan yang ia terima dari warganya terkait orang mencurigakan yang beraksi di depan rumah Laode semalam.

Ketua RT04 RW03 Jatmiko punya keterangan serupa dengan Makmun. Jatmiko mengaku belum mendapat laporan terkait orang mencurigakan dari warganya terkait apa yang telah terjadi di rumah Laode. Selain itu, ia pun mengaku mendapatkan kabar mengejutkan itu pada pagi harinya.

"Enggak ada. Saya salat subuh di masjid enggak ada yang cerita. Setengah delapan baru ada pengurus masjid yang kasih tahu," tutur Jatmiko.

Kediaman Laode ini terletak di Jalan Kalibata Selatan, Keluarahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan . Posisi rumahnya ini bisa diakses melalui ruas Jalan Warung Jati maupun Jalan Raya Pasar Minggu/

Makmun menerangkan Jalan Warung Jati yang menuju area kediaman Laode itu diportal mulai tengah malam hingga 5 pagi. Walhasil satu-satunya akses kendaraan untuk melintas datang dan meninggalkan area rumah Laode berada di Jalan Raya Pasar Minggu.

"Aksesnya lewat situ doang. Dulu pernah ditutup tapi dibuka lagi karena orang enggak bisa lewat," kata Makmun.

Dari pantauan di kediaman Laode, masih ada beberapa penghuni rumah yang masih berkegiatan di antaranya asisten rumah tangga. Akan tetapi Laode sendiri maupun keluarganya, sampai saat ini belum memberikan pernyataan atas insiden bom molotov ini.

Bom molotov diduga meledak di rumah Laode pada Rabu (9/1), pukul 1 dini hari. Ledakan tersebut menyebabkan sebagian dinding rumah hangus terbakar.

Satu bom molotov yang masih utuh juga ditemukan di depan pintu garasi. Asisten rumah tangga dan sopir Laode menemukannya pada pukul 5 pagi. Dari laporan yang dibenarkan polisi, botol itu berisi spiritus dan dilengkapi sumbu.

Selain rumah Laode, diduga teror bom pun terjadi di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo yang berada di wilayah Jatiasih, Kota Bekasi. Bedanya, di rumah Agus itu yang ditemukan adalah bom palsu. Kotak kardus yang ditemukan di rumah Agus itu terdapat sejumlah barang yang bisa dijadikan bom namun tak dirakit, dan tak ditemukan detonator.

(CTR/kid)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2siJEXW
January 09, 2019 at 11:54PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2siJEXW
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment