
Hal ini menyusul peresmian Sekertariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi di Karang Anyer, Solo, Jawa Tengah oleh Sandiaga beberapa waktu lalu.
"Yang jelas kami akan mendekati semua segmentasi kelompok yang ada di Jateng, termasuk kelompok pendukung PDIP," kata Dahnil kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (2/1).
Dahnil menilai kelompok pendukung PDIP di Jawa Tengah banyak yang kecewa lantaran kebijakan pemerintah yang tak berpihak pada wong cilik, sesuai dengan jargon keberpihakan partai tersebut.Menurutnya, hal ini menjadi peluang yang baik bagi Prabowo-Sandi untuk mendulang suara dari kelompok yang kecewa tersebut.
"Banyak [pendukung PDIP] yang kecewa, kan kebijakan pemerintah saat ini tidak berpihak pada wong cilik," kata dia.
Ketidakberpihakan itu kata Dahnil ditandai dengan sejumlah beban masyarakat di era pemerintahan ini.
"Harga mahal, lapangan pekerjaan sulit, listrik naik sehingga membebani rakyat, janji BBM tidak naik saja diingkari," kata Dahnil.
Selain mendekati masyarakat pendukung PDIP, pihaknya juga akan menembus berbagai golongan masyarakat. Tak hanya itu, kata Dahnil, baik Prabowo, Sandi dan dibantu Ketua BPN Djoko Santoso akan terus turun ke bawah untuk mendekati masyarakat."Tentunya dengan sistem 5 per 2 itu; lima bergerak di Jawa Tengah, dua bergerak di luar Jawa. Kami akan rebut lumbung suara Banteng," kata dia.
Sebelumnya, keputusan BPN Prabowo-Sandi memindahkan posko pemenangannya ke Jawa Tengah untuk memecah suara PDIP di sana. Jika suara PDIP terpecah, maka elektabilitas Jokowi juga akan tergerus.
Pada Pemilu 2014, PDIP berhasil mendominasi 8 dari 10 daerah pemilihan di Jawa Tengah. Kini, BPN menargetkan Prabowo-Sandi bisa merebut setidaknya 35-40 persen suara di Jawa Tengah.
(tst/pmg)http://bit.ly/2Rqvlyv
January 02, 2019 at 07:53PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Rqvlyv
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment