"Pencarian di hari keenam ini tim SAR gabungan masih fokus pencarian dan evakuasi korban yang belum ditemukan," kata Bupati Sukabumi Marwan di lokasi bencana Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok dikutip Antara.
Pantauan di lokasi korban yang ditemukan di sektor III pencarian itu berjenis kelamin laki-laki. Tim SAR yang berupaya mengevakuasi jasad korban kesulitan karena tubuhnya tertimbun tanah cukup dalam.
Bahkan, sebagian tubuh korban terhimpit puing rumah sehingga menambah sulit tim evakuasi mengangkat jasadnya.
Beberapa kali alat berat mencoba mengeruk tanah dan mengangkat puing rumah. Namun akhirnya jenazah yang belum diketahui identitasnya tersebut berhasil terangkat sekitar satu jam setelah ditemukan, yakni sekitar pukul 12.40 WIB.
Jenazah korban pun langsung dibawa ke Posko DVI Polda Jabar untuk dilakukan identifikasi dan pencocokan. Saat ini, kerabat korban masih menunggu hasil identifikasi yang dilakukan Tim DVI.
Di lokasi penemuan jasad, juga ditemukan kalung emas dan ponsel tablet. Korban diduga tertimbun tanah longsor di kamarnya, sebab ditemukan juga pakaian yang tersimpan di dalam lemari.
Hingga kini, sudah ada 23 korban meninggal dunia dengan rincian 22 orang telah teridentifikasi dan satu orang belum diketahui identitasnya. Pada hari keenam pencarian ini, sebanyak 10 korban lagi belum ditemukan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut masa tanggap darurat penanganan longsor Kampung Adat, Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, berlaku hingga Minggu (6/1).
Tim SAR yang berjumlah sebanyak 1054 personel itu berasal dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, kementerian/lembaga, pemda, NGO, relawan dan masyarakat.
Infografis longsor di Sukabumi sepanjang 2018. (CNN Indonesia/Fajrian)
|
http://bit.ly/2AuaCAs
January 05, 2019 at 11:05PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AuaCAs
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment