Keenam calon ini bakal menjalani tahap seleksi terakhir berupa wawancara yang bakal digelar pada 7 Januari 2018.
"Sesuai kalender jadwal seleksi pejabat sekretaris jenderal KPK, tahap selanjutnya adalah wawancara terhadap enam kandidat," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (4/1).
Enam calon yang lolos untuk mengikuti tahap wawancara, yakni Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Muhammad Zeet Hamdy Assovie; Staf Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha pada Kedeputian Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet, Roby Arya Brata.
Selain itu ada Guru Besar Universitas Hasanuddin sekaligus Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Winarni Dien Monoarfa; dan Counsel Bahar & Partners Law Firm, Prasetyo.
Dari nama-nama tersebut, terdapat dua nama yang tak asing, yaitu Tuty dan Roby Arya Brata. Tuty adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Tuty juga beberapa kali pernah menjadi saksi baik dalam proses penyidikan maupun persidangan kasus dugaan suap pembahasan Raperda tentang Reklamasi Teluk Jakarta.
Sementara itu, Roby diketahui pernah ikut seleksi menjadi Pimpinan KPK periode 2015-2019, namun gagal. Roby juga pernah mengikuti seleksi menjadi Penasihat KPK dan kembali gagal.
Febri melanjutkan pihaknya membuka pintu bagi masyarakat yang memiliki informasi untuk menyampaikan latar belakang mengenai enam calon melalui email pengaduan @kpk.go.id. Informasi dari masyarakat tersebut akan menjadi pertimbangan pimpinan KPK saat tahap wawancara.
Menurut Febri, dari proses wawancara dengan pimpinan KPK, nantinya bakal dipilih tiga nama kandidat untuk diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selepas itu Jokowi yang akan memilih satu nama sebagai sekjen KPK definitif.
http://bit.ly/2C2hox5
January 05, 2019 at 04:26AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2C2hox5
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment