Wednesday, January 9, 2019

Prabowo-Sandi Siapkan Skema Pembangunan Berkelanjutan

Jakarta, CNN Indonesia -- Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan pihaknya menyiapkan skema pembangunan berkelanjutan hingga warga kecil dapat merasakan manfaatnya.

Sandiaga menuturkan dirinya melakukan sosialisasi pada 1.000 titik wilayah di seluruh Indonesia dalam 120 hari masa kampanye. Dari kunjungan itu, dirinya menerima berbagai keluhan dari rakyat terkait pembangunan infrastruktur yang belum memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan.

"Prabowo-Sandi akan tetap fokus untuk membangun infrastruktur. Kita tidak akan menurunkan komitmen, justru kita akan tingkatkan, tapi infrastruktur yang lebih menyentuh kepada infrastruktur pertanian dan pedesaan," kata Sandi dalam diskusi Rabu Biru 'Menuju Ekonomi Indonesia yang Adil dan Makmur' di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya I, jakarta Selatan, Rabu (9/1).


Tak hanya melebarkan pembangunan hingga ke desa, Prabowo-Sandi juga berkomitmen melibatkan sektor swasta dalam proyek infrastruktur. Hal itu dilakukan untuk mengurangi beban utang dalam APBN yang selama ini ditanggung BUMN.

"Saya ingin melibatkan lebih banyak, 9 sampai 10 persen ekonomi itu di-drive oleh pemerintah, 90 persen itu pengusaha," kata dia.

Sandiaga mengatakan kemitraan antara pemerintah dan swasta bisa menjadi opsi utama dalam membangun infrastruktur. Namun sayang, kata dia, opsi tersebut dipinggirkan di era ini.

Reformasi Pajak

Sementara itu, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Sudirman Said mengatakan reformasi pajak adalah agenda penting di bidang ekonomi bagi pasangan nomor urut 02 jika terpilih. Selain PPh badan, Prabowo-Sandi juga akan menaikkan tingkat Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) serta tarif PPh pribadi.

Saat ini, batas PTKP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 101 Tahun 2016, di mana PTKP paling rendah terbilang Rp54 juta per kepala. Sementara itu, sesuai UU Pajak Penghasilan, tarif pajak terdiri dari empat lapisan yang memiliki rentang antara 5 persen hingga 30 persen.


"Bila tax rate diturunkan, maka pembayar pajak lebih banyak, maka secara rasio pajak juga akan mengalami kenaikan. Dari seluruh studi yang dilakukan, memang kenaikan PTKP tidak pernah berdampak pada penurunan revenue, makanya kita yakin tax cut ini bisa jadi policy yang baik," kata dia. (asa)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Fhozp8
January 10, 2019 at 04:22AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Fhozp8
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment