Thursday, January 10, 2019

Rutan Solo Ricuh, Pasukan TNI Dikerahkan Redam Kerusuhan

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok orang ricuh dengan aparat keamanan saat mendatangi Rutan Kelas 1A Surakarta, usai membesuk narapidana yang merupakan teman mereka.

Wakil Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan massa yang mengatasnamakan salah satu ormas awalnya mencoba menerobos masuk rutan.

Situasi dapat dikendalikan oleh aparat keamanan gabungan Polres Surakarta, Brimob Detasemen C Polda Jateng, dengan bantuan pasukan TNI. Aparat keamanan bahkan membuat benteng di depan pintu masuk Rutan Kelas 1A Surakarta.

Andy mengatakan kericuhan berawal dari keributan antar dua kelompok tahanan dan terjadi kesalahpahaman antara kelompok ormas itu dengan salah seorang napi berinisial IW waktu jam besuk Rutan.


Sebanyak 30 anggota ormas datang membesuk lima temannya. Lima orang ini, kata Andy, ditahan karena terlibat kasus penganiayaan. Begitu pula IW yang terlibat kasus yang sama.

"Ada salah paham saat jam besuk antara penghuni rutan. Sempat terjadi benturan fisik tetapi sudah dapat diatasi. Di dalam rutan kondisinya sudah aman dan kondusif," kata Andy seperti dilaporkan Antara, Kamis (10/1).

Andy menambahkan setelah kejadian tersebut, ormas tersebut mendatangi rutan dengan kelompok lebih besar.

"Kondisi di luar rutan setelah kejadian sudah dapat dikendalikan dengan aman," katanya.


Akibatnya enam narapidana di Rutan Solo itu dipindahkan ke Lapas Semarang. Enam napi itu, kata Andy, termasuk seorang napi bernisial IW. Mereka terlibat kasus penganiayaan.

IW dan lima orang lainnya dipindahkan ke Semarang tetapi lapasnya berbeda. Polisi melakukan evakuasi napi berniasial IW dengan dinaikkan ke mobil barakuda milik Brimob dengan pengawalan ketat.

Kelima napi sempat meneriakkan takbir saat masuk ke mobil barakuda. Mereka juga akan dipindahkan ke Lapas Semarang tetapi lokasinya berbeda dengan IW.


Ketua Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan keributan tersebut.

"Kami berharap untuk pengamanan di rutan ditingkatkan karena sudah tiga kali kejadian yang sama," kata Endro.

Endro berharap pengunjung maupun napi bisa merasakan kenyamanan sehingga tidak ada kejadian keributan di dalam rutan. Ia menjelaskan kejadian tersebut berawal 30 orang membesuk temannya. 

(Antara/DAL)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2D1Z2Oz
January 11, 2019 at 12:52AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2D1Z2Oz
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment