Thursday, January 3, 2019

Soal Tes Baca Alquran, Jokowi Akan Ikuti Aturan KPU

Jakarta, CNN Indonesia -- Semenjak sepekan lalu makin mencuat perihal tes baca Alquran bagi peserta Pilpres 2019. Hal itu digagas Ikatan Dai Aceh untuk mematikan politik identitas yang membayang Indonesia jelang pemilu. Apalagi, Ikatan Dai Aceh menyatakan dua paslon peserta pilpres semuanya adalah muslim.

Menanggapi hal tersebut, Presiden petahana RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dirinya sebagai peserta dalam kontestasi pilpres akan mengikuti aturan dari penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ya saya ini kan peserta pilpres, yang mengatur semuanya adalah KPU. KPU mau seperti apa ya terserah KPU, kita ikut," kata capres nomor urut 01 itu di Blitar, Kamis (3/1) seperti dikutip dari Antara.


Sebelumnya, pada 29 Desember 2018, Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Da'i Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak mengatakan gagasan mengundang peserta pilpres ke Serambi Makkah untuk tes baca Alquran itu. "Untuk mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Alquran kepada kedua pasangan calon."

Gagasan itu pun didukung pula Majelis Permuwasyaratan Ulama (MPU) Aceh. Wakil Ketua MPU Aceh Lem Faisal mengakui bahwa tes tersebut bukanlah amanat dari undang-undang, namun bisa memastikan masyarakat lebih paham mengenai para kandidat yang akan dipilihnya.

"Jika digelar tes baca Alquran tentu lebih baik agar masyarakat lebih puas," ujar Lem Faisal kepada CNNIndonesia.com di Banda Aceh, Kamis (3/1).

Menurut Lem Faisal, jika kemudian tetap digelar tes baca Alquran tentu saja nanti formatnya bukan seperti musabaqah tilawatil quran yang memperlombakan kepiawaian melantunkan bacaan Alquran dengan lantang dan merdu.

Sebaliknya, tes baca Alquran sudah memadai dilakukan sekadarnya yang mengedepankan cara mengucapkan ayat Alquran dengan tajwid yang benar.

Menanggapi itu, Komisioner KPU RI Hasyim Asyari mengatakan pihaknya tak mempersoalkan jika tes baca Alquran itu digelar bagi peserta Pilpres. Ia pun menyerahkan keikutsertaan dalam tes itu kepada para peserta.

"Persoalan capresnya mau hadir atau tidak, ya urusan mereka masing-masing," ucap dia di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (2/1).

Menurut Hasyim, masyarakat punya kriteria dalam memilih pemimpin. Kompetensinya itu dibuktikan dengan berbagai uji kemahiran yang dimiliki, termasuk tes membaca Alquran.

(Antara/kid)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2R4vp7Q
January 04, 2019 at 03:41AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2R4vp7Q
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment