
"Peluang e-Commerce masih sangat besar di Indonesia [...] Google juga prediksi (e-commerce) itu akan naik 2 kali lipat (jadi) 53 miliar USD atau Rp700 T, gede sekali," jelas Presiden Joko Widodo di acara ulang tahun Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1).
Data ini berdasarkan data riset yang dilakukan Google dan Temasek pada November 2018 bertajuk 'e-Conomy SEA 2018'. Berdasarkan laporan tersebut GMV (gross merchandise value) e-commerce di Indonesia sebesar US$12,2 miliar (sekitar Rp 176 triliun) pada 2018.
Ini berarti GMV Indonesia nyaris setengah dari total GMV e-Commerce di Asia Tenggara pada 2018 yang mencapai US$23 miliar atau sekitar Rp 333 triliun). Angka ini menunjukkan pertumbuhan e-commerce Asia Tenggara naik 60 persen dibandingkan tahun lalu.Untuk itu Jokowi berharap Bukalapak bisa menghubungkan ekosistem online yang dimiliki e-Commerce miliknya agar bisa ikut mendongkrak usaha UKM yang masih menjalankan bisnisnya secara offline.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku masih kesulitan merekam data perdagangan elektronik (e-commerce) secara komprehensif hingga saat ini. Padahal, data e-commerce ini seharusnya sudah terbit pada Februari 2018. Salah satunya karena sebagian perusahaan yang masih enggan menyerahkan data omzet mereka.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan instansinya mendapat data dari beberapa pelaku e-commerce skala besar. Hampir seluruh perusahaan bersedia membagikan data jumlah pegawai, dan jenis komoditas dengan pergantian arus barang (turnover) yang terbilang cepat.
(kst/eks)
http://bit.ly/2H70Cmh
January 11, 2019 at 03:52AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2H70Cmh
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment