Saturday, January 5, 2019

Sandra Oh, Representasi Asia di Panggung Golden Globes 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Sandra Oh menggebrak Golden Globe Awards 2019. Ia bukan hanya orang Kanada pertama, namun juga orang berdarah Asia pertama, yang menjadi presenter ajang penghargaan bergengsi bidang televisi dan perfilman itu yang bakal diselenggarakan Minggu (6/1) itu.

Oh bukan nama dan wajah baru di Hollywood. Pun di Golden Globes.

Ia pernah membawa pulang piala bola dunia berkat perannya dalam drama medis Grey's Anatomy pada 2006. Tahun ini ia menjadi nomine aktris terbaik untuk serial drama Killing Eve.

Melihat wajah Oh di panggung ajang penghargaan juga bukan untuk kali pertama. Ia pernah membawakan Emmy Awards, bersama bintang Brooklyn Nine Nine, Andy Samberg yang juga jadi pasangannya kali ini. Keduanya terbilang sukses 'ngocol' di panggung September lalu.

Namun di Golden Globes, ini momen pertama bagi Oh.

Ia memang warga Kanada. Namun keturunan Asia menggelegak dalam darahnya. Orang tuanya adalah Korea. Wajahnya, namanya, sangat Asia. Keberadaannya di panggung Golden Globes 2019 pun menjadi momen penting terrepresentasikannya Asia di Hollywood.

Hollywood tampaknya belakangan memang 'tergila-gila' pada Asia. Film seperti Crazy Rich Asians dan Searching, yang didominasi bintang Asia, laris manis di sana. Membawa Oh ke panggung ajang penghargaan bergengsi seperti semakin mengamini hal itu.

Bisa jadi pula, Golden Globes tengah mencari pasar baru mengingat jumlah penonton mereka terus menurun. Menampilkan wajah Asia, mencetak lebih banyak penonton Asia bukan?

Premis itu sudah lama berlaku di Hollywood. Lihat saja film-film yang sukses, bahkan blockbuster semacam Avengers sekali pun. Mereka tak sungkan menampilkan wajah Asia. Tak heran jika Iko Uwais, Yayan Ruhiyan, Joe Taslim semakin laku di Hollywood.

Mulanya bagi Hollywood itu mungkin hanya perjanjian kerja sama belaka. Mereka syuting di Asia, menggunakan wajah Asia. Namun kelamaan mereka menyadari betapa pentingnya itu. Penonton Asia itu pasar yang (dahulu) tak tergarap rupanya. Populasinya besar, dan mereka suka melihat 'saudara' mereka mencetak sukses di Tanah Amerika, apalagi muncul di film.

Maka hampir di setiap film Hollywood kini ada wajah Asia.

Mulanya (lagi) itu mungkin hanya 'pemanis.' Mereka diberi peran-peran kecil. Namun kelamaan (lagi) Hollywood menyadari betapa besar talenta orang Asia. Maka mereka, lewat kerja keras masing-masing, akhirnya mendapat porsi lebih besar dan penting.


Sandra pun demikian. Memulai karier sejak 1990-an, sampai kini memandu Golden Globes.

"Sejujurnya, saya mengiyakan meskipun itu sangat menakutkan bagi saya. Sangat menakutkan. Saya tidak bisa melewatkan kesempatan ini," tuturnya pada The Hollywood Reporter saat ditanya respons soal menjadi pemandu Asia pertama di sejarah Golden Globes.

Oh menyadari ia menggebrak sejarah.

Dalam wawancara yang sama dengan The Hollywood Reporter, ia mengaku takkan bicara soal Presiden Amerika Serikat Donald Trump-topik yang hampir selalu menjadi bahan sindiran di setiap ajang penghargaan Hollywood belakangan. Alih-alih, ia ingin bicara soal perubahan.


"Berapa banyak orang menonton Black Panther dan Crazy Rich Asians? Itu mengubah banyak hal. Bicara soal komunitas saya saja, banyak orang menangis menonton Crazy Rich Asians, dan itu bukan karena ceritanya bagus dan genrenya komedi romantis," ia berpendapat.

Lanjut Oh yang memang dikenal vokal soal diferensiasi di Hollywood, "Itu karena melihat dirimu terrefleksikan di layar lebar adalah sangat emosional ketika kau bahkan tak tahu bahwa selama ini dirimu sebenarnya berduka karena tak pernah dipandang."

Oh merasa selama ini bintang Asia belum banyak mengisi layar. Kini, ia mengubah itu.

Selamat, Hollywood. Diferensiasi dan representasi minoritas yang selama ini sering dipermasalahkan itu, akhirnya mendapat tempat layak lewat Oh di panggung Golden Globes. (rsa)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2LQHk3p
January 06, 2019 at 07:36PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2LQHk3p
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment