Saturday, January 5, 2019

Pascatsunami Selat Sunda, Pengungsi Pulau Sebesi Mulai Pulang

Lampung, CNN Indonesia -- Warga Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa yang sempat mengungsi ke daratan Kalianda, Lampung setelah terjadinya gelombang tsunami Selat Sunda lantaran erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi beberapa waktu lalu, mulai berangsur kembali ke tempat tinggalnya di pulau.

Pantauan di lokasi, 5 Januari 2019 sore, puluhan warga Pulau sebesi yang sempat mengungsi ke daratan Kalianda lebih dari sepekan itu hendak kembali menuju ke tempat tinggalnya ke Pulau yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau (GAK) menggunakan perahu motor melalui Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa.


Mereka kembali dengan membawa bekal seadanya, yang sempat dibawa saat mengungsi.

Salah satu warga Sebesi, Sulaiman (43) yang hendak pulang ke rumahnya menuturkan, dirinya bersama beberapa warga Pulau Sebesi lainnya, sudah merasakan jenuh berada di pengungsian dan bingung harus berbuat apa.

Apalagi, kata Sulaiman, ia dan warga yang akan kembali lagi ke tempat tinggalnya di Pulau Sebesi, karena selalu memikirkan kondisi rumah, hewan ternak peliharaannya dan juga lahan garapan yang sudah lebih dari sepekan ia tinggalkan berada di pengungsian.

"Ya bingung aja di pengungsian, apalagi tidak ada yang bisa dikerjakan. Meski dipengungsian, tapi pikirannya selalu di rumah terus. Ya memikirkan lahan garapan dan hewan ternak sapi dan ayam. Apalagi sudah sepekan lebih dtinggalkan, mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa,"ucapnya saat di Dermaga Canti, Sabtu (5/1).

Dikatakannya, dirinya bersama puluhan warga lainnya memberanikan diri untuk kembali pulang ke rumahnya di Pulau Sebesi, karena mendapati kalau kondisi GAK saat ini sudah relatif aman dan aktivitasnya juga sudah mulai menurun tidak seperti sebelumnya.

"Meski masih mengeluarkan asap debu aktivitas vulkaniknya, tapi kondisinya tidak seperti yang sebelumnya beberapa hari pasca terjadinya tsunami. Kami berharap, kondisi dari GAK ini bisa normal kembali dan kami warga yang tinggal Pulau tidak khawatir lagi akan dampak dari letusannya itu,"ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan oleh warga lainnya, Asep dan Iwan bahwa mereka juga ingin kembali ke rumahnya yang berada di Pulau Sebesi, selain memikirkan kondisi rumah juga nasib hewan ternak peliharaannya yang selama ini ditinggalkan pergi mengungsi akibat terjadinya gelombang tsunami lantaran erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) tersebut.

"Ya kami berharap dan mudah-mudahan saja, hewan ternak yang kami tinggalkan tidak mati karena kelaparan. Karena hewan ternak ini, sebagai tabungan kami jika ada keperluan yang memang harus dibutuhkan mendadak," ungkapnya.

Sementara itu di Jakarta, terkait status Gunung Anak Krakatau, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan agar warga menghindari radius 500 meter dari tepi pantai atau pesisir Selat Sunda dengan elevasi rendah.

(kid)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VvYzLA
January 06, 2019 at 12:24PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2VvYzLA
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment